Di tubuh kepelatihan Komo, ada sosok legenda Timnas Indonesia, Kurniawan Yulianto, yang bertugas sebagai asisten pelatih. Kehadirannya memberi perspektif berbeda sekaligus menandai kebangkitan sepak bola Tanah Air.
Keberhasilan promosi ke Serie A menjadi awal babak baru bagi Komo. Serie A membawa tantangan yang jauh lebih berat dibanding Serie B. Namun dukungan penuh keluarga Hartono dan legenda sepak bola seperti Fabregas dan Henry, membuat Komo optimistis bisa bersaing di kompetisi elite Italia.
"Di musim pertama, Komo tak akan jor-joran dengan target tinggi. Bertahan di Serie A dan tak terdegradasi menjadi prioritas. Musim kedua, baru mungkin meningkatkan target ke papan atas, bahkan memperebutkan gelar juara," kata pengamat sepak bola Gianni Ramdani.
Mimpi Yang Diwujudkan
Keberhasilan Komo mewujudkan mimpinya merupakan puncak kerja keras semua pihak: para pemain, staf pelatih dan manajemen, serta dukungan finansial dari keluarga Hartono. Kisah ini membuktikan bahwa ambisi, kerja keras dan kegigihan mampu mengantarkan sebuah tim sepak bola menuju kejayaan.
"Ini salah satu tantangan terpenting dalam karir saya," ungkap Fabregas seusai memastikan promosi. "Komo punya masa depan panjang sebagai sebuah klub."
Keputusan keluarga Hartono mengakuisisi Komo saat masih bemain di Serie D pada 2019 terbilang mengejutkan. Namun dalam waktu empat tahun, kepemilikan yang disokong dengan pendanaan kuat dari Djarum Grup mengubah wajah klub kota kecil di Provinsi Lombardia itu.
Menurut laporan Forbes edisi 2023, kekayaan keluarga Hartono mencapai 39,7 miliar dolar AS atau setara Rp 593 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per dolar AS). Jumlah itu menempatkan mereka sebagai orang terkaya kedua di Indonesia setelah Keluarga Hartarto.
Angka fantastis ini memberi ruang gerak luas bagi Komo untuk menggelontorkan dana besar demi merekrut para pemain bintang dan membangun infrastruktur klub yang representatif. Ambisi keluarga Hartono pun sejalan dengan visi Komo untuk segera meraih kejayaan di pentas sepak bola Italia.
"Bersama para legenda, kami bertekad membuat Komo jadi salah satu tim terbesar di Serie A dalam beberapa tahun mendatang," tutur Michael Bambang Hartono, putra sulung Bambang Hartono.
"Prestasi Komo saat promosi menunjukkan kami di jalur yang benar untuk meraih mimpi itu," sambungnya.