Oleh karena itu, teruslah belajar menjadi pendengar yang baik. Cobalah pasang telinga kita dengan baik dalam mendengarkan orang lain sebagaimana ketika kita mendengarkan musik yang penuh dengan kesyahduan. Saya pernah mendengar satu cerita tentang syamail (akhlak dan sifat) Nabi Muhammad Saw. Semasa hidupnya dahulu, beliau merupakan seseorang yang lebih banyak mendengar daripada berbicara.Â
Ketika sedang berdialog bersama sahabatnya atau tamu yang datang kepadanya, Rasulullah Saw benar-benar memberikan telinganya kepada seseorang yang berbicara kepadanya, sehingga seseorang yang berbicara di hadapan beliau merasa bahwa dialah orang yang paling spesial dan Istimewa.
Beginilah seharusnya sikap yang kita kedepankan ketika berinteraksi dengan siapapun, sehingga ketika kawan kita atau orang lain mengajak bicara kita, kita dapat membuat mereka tetap menjadi nyaman dan santai bersama kita. Saya meyakini, bahwa ketika kita berusaha menjadi pendengar yang baik, maka kita akan disayangi, dihargai, dan dicintai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H