Mohon tunggu...
Muhammad Redjeki
Muhammad Redjeki Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

geo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meneliti Pemanfaatan Lahan Basah dengan Metode Kuesioner untuk Masyarakat

11 Oktober 2024   10:33 Diperbarui: 11 Oktober 2024   10:36 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Pak Toni (dokumen pribadi)

Nama                                      : Muhammad Redjeki

NIM                                         : 2410416310048

Kelas                                       : C

Dosen pengampu              : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.

Program Studi                    : S1 Geografi

Fakultas                                : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Mata Kuliah                         : Pengantar Lingkungan Lahan Basah

PTN                                         :  Universitas Lambung Mangkurat

Meneliti Pemanfaatan Lahan Basah dengan Metode Kuesioner untuk Masyarakat Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala

Apakah Anda menyadari bahwa lahan basah menawarkan banyak manfaat bagi masyarakat, termasuk manfaat ekologis dan ekonomi? Lahan basah memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi aktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, yang membentuk sumber mata pencaharian bagi banyak masyarakat lokal di seluruh dunia. Selain itu, salah satu ekosistem yang paling produktif di dunia menyediakan berbagai layanan ekosistem, seperti penyerapan karbon, pengendalian banjir, dan penyediaan habitat bagi berbagai spesies hewan dan tanaman.

Ciri khas lahan basah adalah tanah yang penuh dengan air, baik secara permanen maupun musiman. Vegetasi tertentu yang tahan terhadap lingkungan lembap dapat tumbuh dengan baik di lingkungan ini. Lahan basah juga memainkan peran penting dalam lingkungan, seperti menjaga kualitas air, mengurangi kemungkinan banjir, dan menyediakan tempat tinggal bagi banyak spesies.Lahan basah biasanya terbagi menjadi dua kategori. Kategori pertama terdiri dari lahan basah yang disebabkan oleh alam (seperti rawa-rawa dan hutan bakau) dan kategori kedua terdiri dari lahan basah yang disebabkan oleh manusia (seperti waduk dan kolam).

Karena konversi lahan untuk pertanian atau pembangunan, lahan gambut dan mangrove, yang merupakan jenis lahan basah yang sangat penting di Indonesia, juga rentan terhadap kerusakan.Karena keanekaragaman hayati yang tinggi dan fungsi ekologi yang penting, lahan basah memiliki nilai budaya dan ekonomi yang tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, pengelolaan yang tepat dari lahan basah sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan dan kemakmuran masyarakat.

Saya rencanakan untuk melakukan wawancara dengan beberapa orang di beberapa kelurahan di Kabupaten Barito Kuala, khususnya di Kelurahan Anjir Muara Lama, Kelurahan Beringin Jaya, Kelurahan Patih Muhur, Kelurahan Anjir Serapat Baru, dan Kelurahan Serapat Muara, yang terletak di Kecamatan Anjir Muara.

Tujuan saya adalah untuk mengetahui lebih banyak tentang potensi lahan basah yang ada di wilayah tersebut. Melalui serangkaian pertanyaan yang telah disusun, saya ingin mendapatkan pemahaman tentang berbagai perspektif dan pengalaman mereka tentang pemanfaatan lahan basah.

Wawancara ini diharapkan akan memberikan wawasan luas tentang cara masyarakat setempat memanfaatkan lahan basah dan kesulitan yang mereka hadapi dalam mengelolaunya. Selain itu, saya juga ingin mengetahui pendapat mereka tentang bagaimana lahan basah penting bagi ekonomi lokal dan keberlanjutan ekosistem. Dengan mendengarkan langsung dari para responden, saya berharap dapat mengumpulkan informasi bermanfaat yang akan membantu saya membuat rencana pengelolaan lahan basah yang lebih efisien.

Melalui metode ini, saya ingin meningkatkan kesadaran publik tentang potensi besar yang dimiliki lahan basah dan bagaimana potensi ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, wawancara ini melakukan lebih dari sekedar mengumpulkan data; itu juga memulai diskusi konstruktif tentang prospek pengembangan lahan basah di daerah ini.

Berikut ini adalah empat pertanyaan yang selalu saya berikan kepada setiap individu yang telah saya minta izin untuk meluangkan waktunya sejenak untuk memberikan tanggapan mereka mengenai potensi pemanfaatan lahan basah di kelurahan mereka tersebut:

1. Apa potensi utama lahan basah di kelurahan Anda yang bisa dikembangkan?

2. Apa masalah utama yang dihadapi dalam pemanfaatan lahan basah di kelurahan Anda?

3. Bagaimana arah pengembangan pemanfaatan lahan basah di masa depan menurut Anda?

4. Potensi usaha apa saja yang dapat dikembangkan dari pemanfaatan lahan basah yang ada di kelurahan Anda?

Dengan jawaban-jawaban ini, saya berharap dapat mengumpulkan data yang relevan untuk merencanakan penggunaan lahan basah yang lebih efektif dan berkelanjutan di Kota Banjarmasin.

Kelurahan Anjir Muara Lama

Responden: Pak Toni (50)

Di Kelurahan Anjir Muara Lama, Pak Toni menyampaikan bahwa wilayah ini memiliki potensi besar untuk pengembangan budidaya ikan air tawar, seperti ikan patin dan nila, serta pertanian padi rawa. Namun, kendala utama yang dihadapi adalah infrastruktur irigasi yang belum memadai, yang menyebabkan kesulitan dalam mengelola air untuk pertanian dan perikanan. Banjir yang sering terjadi pada musim hujan juga menjadi masalah yang cukup serius. Pak Toni berpendapat bahwa pengembangan infrastruktur, terutama pembuatan bendungan kecil untuk mengatur debit air, akan sangat membantu dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan. Menurutnya, usaha budidaya ikan dan pertanian padi rawa dapat dikembangkan lebih jauh, termasuk pengolahan hasil ikan sebagai usaha rumahan yang berpotensi meningkatkan ekonomi warga setempat.

Kelurahan Beringin Jaya

Responden: Ibu Wati (59)

Di Kelurahan Beringin Jaya, Ibu Wati melihat potensi besar pada lahan basah di daerahnya untuk budidaya tanaman hortikultura, seperti cabai dan sayur-sayuran, serta tanaman obat-obatan. Meski demikian, tantangan terbesar yang dihadapi adalah kurangnya akses modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha pertanian ini, serta minimnya pelatihan bagi masyarakat tentang teknik budidaya yang lebih efisien. Menurut Ibu Wati, pelatihan teknis dan akses modal yang lebih mudah harus menjadi prioritas bagi pemerintah untuk mendukung pengembangan lahan basah di wilayah ini. Dengan adanya dukungan tersebut, potensi usaha di sektor pertanian dan pengolahan hasil tani dapat menjadi sumber penghasilan yang signifikan bagi warga Beringin Jaya.

Bersama Ibu Wati (dokumen pribadi)
Bersama Ibu Wati (dokumen pribadi)

Kelurahan Patih Muhur

Responden: Pak Marhan (35)

Sementara itu, di Kelurahan Patih Muhur, Pak Marhan menjelaskan bahwa lahan basah di daerahnya sangat potensial untuk budidaya perikanan dan tanaman sagu. Selain itu, beberapa bagian wilayahnya juga cocok untuk pengembangan tanaman hias air. Namun, kurangnya pengelolaan sumber daya air yang baik serta minimnya dukungan dari pihak pemerintah dalam hal teknis dan infrastruktur menjadi tantangan yang belum teratasi. Menurutnya, pengelolaan air yang lebih terencana dan program pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan untuk memaksimalkan potensi lahan basah ini. Budidaya ikan air tawar serta usaha berbasis tanaman sagu juga memiliki peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut dan menjadi sektor yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di kelurahannya.

Bersama Pak Marhan (dokumen pribadi)
Bersama Pak Marhan (dokumen pribadi)

Kelurahan Anjir Serapat Baru

Responden: Pak Jumaidi (38)

Di Kelurahan Anjir Serapat Baru, Pak Jumaidi menilai bahwa potensi utama lahan basah di kelurahannya adalah peternakan kerbau rawa dan budidaya tanaman semangka. Namun, masalah akses pasar yang kurang stabil dan keterbatasan infrastruktur seperti jalan yang kurang memadai menjadi hambatan besar dalam memasarkan produk hasil budidaya. Pak Jumaidi menyarankan bahwa pengembangan akses pasar, serta perbaikan infrastruktur seperti jalan yang lebih baik, sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan sektor ini. Ia juga berharap adanya kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta untuk membuka akses pemasaran yang lebih luas bagi produk-produk pertanian dan peternakan dari wilayah Anjir Serapat Baru.

Bersama Pak Jumaidi (dokumen pribadi)
Bersama Pak Jumaidi (dokumen pribadi)

Kelurahan Serapat Muara

Responden: Ibu Kanah (35)

Terakhir, di Kelurahan Anjir Serapat Muara, Ibu Kanah menyebutkan bahwa lahan basah di wilayahnya berpotensi besar untuk budidaya padi rawa dan perikanan air tawar. Selain itu, wilayah ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata berbasis lahan basah. Meskipun demikian, kendala yang dihadapi berupa infrastruktur jalan dan irigasi yang masih sangat terbatas serta akses modal yang sulit dijangkau oleh masyarakat. Menurut Ibu Kanah, pengembangan infrastruktur yang lebih baik dan program akses modal serta pelatihan teknis sangat dibutuhkan agar potensi lahan basah ini bisa dimanfaatkan secara optimal. Ia juga percaya bahwa pengembangan usaha di sektor pertanian dan perikanan, serta wisata lokal berbasis alam, bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat.

Bersama Ibu Kanah (dokumen pribadi)
Bersama Ibu Kanah (dokumen pribadi)

Secara keseluruhan, kelima kelurahan di Kecamatan Anjir Muara memiliki potensi besar untuk pengembangan berbagai usaha berbasis pemanfaatan lahan basah. Namun, masalah umum yang dihadapi mencakup kurangnya infrastruktur, akses modal yang terbatas, serta perlunya pelatihan teknis bagi masyarakat. Dengan adanya perhatian dari pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat, potensi ekonomi dari lahan basah di wilayah ini dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun