Mohon tunggu...
Muhammad Redjeki
Muhammad Redjeki Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

geo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meneliti Pemanfaatan Lahan Basah dengan Metode Kuesioner untuk Masyarakat

11 Oktober 2024   10:33 Diperbarui: 11 Oktober 2024   10:36 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Pak Toni (dokumen pribadi)

Responden: Pak Toni (50)

Di Kelurahan Anjir Muara Lama, Pak Toni menyampaikan bahwa wilayah ini memiliki potensi besar untuk pengembangan budidaya ikan air tawar, seperti ikan patin dan nila, serta pertanian padi rawa. Namun, kendala utama yang dihadapi adalah infrastruktur irigasi yang belum memadai, yang menyebabkan kesulitan dalam mengelola air untuk pertanian dan perikanan. Banjir yang sering terjadi pada musim hujan juga menjadi masalah yang cukup serius. Pak Toni berpendapat bahwa pengembangan infrastruktur, terutama pembuatan bendungan kecil untuk mengatur debit air, akan sangat membantu dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan. Menurutnya, usaha budidaya ikan dan pertanian padi rawa dapat dikembangkan lebih jauh, termasuk pengolahan hasil ikan sebagai usaha rumahan yang berpotensi meningkatkan ekonomi warga setempat.

Bersama Pak Toni (dokumen pribadi)
Bersama Pak Toni (dokumen pribadi)

Kelurahan Beringin Jaya

Responden: Ibu Wati (59)

Di Kelurahan Beringin Jaya, Ibu Wati melihat potensi besar pada lahan basah di daerahnya untuk budidaya tanaman hortikultura, seperti cabai dan sayur-sayuran, serta tanaman obat-obatan. Meski demikian, tantangan terbesar yang dihadapi adalah kurangnya akses modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha pertanian ini, serta minimnya pelatihan bagi masyarakat tentang teknik budidaya yang lebih efisien. Menurut Ibu Wati, pelatihan teknis dan akses modal yang lebih mudah harus menjadi prioritas bagi pemerintah untuk mendukung pengembangan lahan basah di wilayah ini. Dengan adanya dukungan tersebut, potensi usaha di sektor pertanian dan pengolahan hasil tani dapat menjadi sumber penghasilan yang signifikan bagi warga Beringin Jaya.

Bersama Ibu Wati (dokumen pribadi)
Bersama Ibu Wati (dokumen pribadi)

Kelurahan Patih Muhur

Responden: Pak Marhan (35)

Sementara itu, di Kelurahan Patih Muhur, Pak Marhan menjelaskan bahwa lahan basah di daerahnya sangat potensial untuk budidaya perikanan dan tanaman sagu. Selain itu, beberapa bagian wilayahnya juga cocok untuk pengembangan tanaman hias air. Namun, kurangnya pengelolaan sumber daya air yang baik serta minimnya dukungan dari pihak pemerintah dalam hal teknis dan infrastruktur menjadi tantangan yang belum teratasi. Menurutnya, pengelolaan air yang lebih terencana dan program pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan untuk memaksimalkan potensi lahan basah ini. Budidaya ikan air tawar serta usaha berbasis tanaman sagu juga memiliki peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut dan menjadi sektor yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di kelurahannya.

Bersama Pak Marhan (dokumen pribadi)
Bersama Pak Marhan (dokumen pribadi)

Kelurahan Anjir Serapat Baru

Responden: Pak Jumaidi (38)

Di Kelurahan Anjir Serapat Baru, Pak Jumaidi menilai bahwa potensi utama lahan basah di kelurahannya adalah peternakan kerbau rawa dan budidaya tanaman semangka. Namun, masalah akses pasar yang kurang stabil dan keterbatasan infrastruktur seperti jalan yang kurang memadai menjadi hambatan besar dalam memasarkan produk hasil budidaya. Pak Jumaidi menyarankan bahwa pengembangan akses pasar, serta perbaikan infrastruktur seperti jalan yang lebih baik, sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan sektor ini. Ia juga berharap adanya kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta untuk membuka akses pemasaran yang lebih luas bagi produk-produk pertanian dan peternakan dari wilayah Anjir Serapat Baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun