C. Bimbingan harus luwes dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbingnya.
D. Bimbingan dan Konseling diperuntukkan bagi semua konseler yang berarti bahwa bimbingan ini baik yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah dalam hal ini menggunakan pendekatan yang di dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan.
E. Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga guru-guru dan kepala sekolah/madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing.
Hal lain yang seharusnya di ketahui sebagai seorang konselor adalah pendekatan, terdapat beberapa pendekatan yang bisa di pilih sebagai konselor dalam menangani masalah klien:
1. Pendekatan Psikoanalitik.
Sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia.
2. Pendekatan Eksistensial Humanistik.
Bertujuan menyajikan kondisi-kondisi untuk memaksimalkan kesadaran diri dan pertumbuhan. Menghapus penghambat-penghambat aktualisasi potensi pribadi; mengubah pertanyaan "apa" ke "bagaimana" (Gendlin:1973).
3. Pendekatan Client-Centere.
Pendekatan ini memandang manusia secara positif bahwa manusia memiliki suatu kecenderungan kearah berfungsi penuh atas kendali dirinya sendiri.
4. Pendekatan Gestalt.