Mohon tunggu...
MUHAMMAD ALI EFENDI
MUHAMMAD ALI EFENDI Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati pendidikan, penulis dan youtubef

m.ali.efendi1977@gmail.com 081335593027 YouTube: PETIR PAMUNGKAS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Darahmu Darahku Membentuk Generasi Milenial yang Berkarakter Mulia

2 Mei 2020   15:18 Diperbarui: 2 Mei 2020   15:17 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini akan berakibat fatal ketika melakukan transfusi darah. Jika salah dalam penggolongan darah, maka akan berakibat kematian sesorang jika kita melakukan transfusi darah. Misalkan seorang pasien bergolongan darah A mendapatkan transfusi darah dari golongan darah B, maka akan berakibat terjadinya penggumpalan darah pada pasien.

Dan jika tidak segera mendapatkan pertolongan akan berakibat kematian terhadap pasien. Agar generasi millenial "super" teliti, maka generasi millenial harus benar-benar memahami prosedur praktikum yang akan dilakukan secara profesional.

Generasi millenial bisa benar-benar memahami prosedur praktikum secara profesional, maka harus mau membaca buku mengenai materi peredaran darah secara mendalam dari berbagai sumber buku bacaan. Karakter tanggung jawab dan teliti memberikan kontribusi yang besar dalam pembelajaran IPA. Karakter tanggung jawab dan "super" teliti dalam pembelajaran IPA sangat penting untuk dikembangkan karena generasi millenial yang memiliki tanggung jawab tinggi dan tingkat ketelitian yang "super" mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik.

Perlu kita ketahui bahwa kelemahan pembelajaran IPA saat ini adalah masih bersifat menghafalkan dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati, meneliti tentang gejala-gejala alam yang kemudian dikaji dan disimpulkan berdasarkan konsep-konsep yang akhirnya akan menjadi prinsip, hukum, dan seterusnya sebagai produk IPA.                                

Keberhasilan sebuah pembelajaran sangat ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan guru dalam pembelajaran. Guru dalam pembelajaran harus peka dan komunikatif dalam memfasilitasi pembelajaran generasi millenial. Interaksi belajar-mengajar harus memberikan re-inforcement, agar generasi millenial termotivasi dan aktif belajar dengan penuh tanggung jawab. Berikan kepercayaan kepada generasi millenial untuk mencari ilmu sendiri tetapi tetap dalam bimbingan seorang guru pendidik.

Berdasarkan uraian di atas, maka guru IPA harus bisa memasukkan nilai karakter mulia terutama pada materi sistem peredaran darah dengan cara meningkatkan religius generasi millenial, menumbuhkan jiwa tawadu' generasi millenial terhadap guru, menanamkan sifat sosial dan menanamkan karakter tanggung jawab dan teliti. Sehingga dampak dari negatif dari teknologi dapat kita kurangi karena teknologi tidak bisa lepas dari kehidupannya bahkan sudah menjadi  gaya hidup atau lifestyle.  

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Efendi, Muhammad Ali. 2013. Peran Strategis Madrasah dalam Pembentukan Karakter Remaja Menuju Generasi Emas Islam yang Beraklhlaqul    Karimah. Naskah disampaikan dalam Orasi Ilmiah Perpisahan Siswa Kelas XII di  MA. Nurul Islam Mojorejo Wates Blitar tanggal 23 Mei 2013.

Khoiriyah, Latifatul. 2017. Nilai-Nilai Ketauhidan dalam Pembelajaran IPA melalui Metode Insersidi SD Integral Hidayatullah Salatiga Tahun Pelajaran 2016-2017. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Institut Agama Islam Negeri Surakarta 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun