4. Risiko Penurunan Nilai Persediaan : Persediaan yang tidak terjual atau mengalami penurunan nilainkarenma kerusakan, kadaluwarsa, atau perubahan pasar dapat menurunkan nilai aktiva lancar.
Dengan mengelola risiko-risiko ini dengan hati-hati, Perushaan dapat menjaga stabilitas keuangan dan kelancaran operasionalnya.
Aktiva Tetap Berwujud adalah Aktiva yang sulit diubah bentuknya menjadi kas atau bentuk lainnya, atau disebut juga sebagai aktiva tidak. Dengan demikian, aktiva tetap berwujud adalah aktiva sulit dicairkan serta memiliki fisik, misalnya Mesin, kendaraan, Bangunan dan sebagainya. Adapun Aktiva tetap berisiko mengalami suatu penyusutan dalam aktivitas operasionalnya tersendiri, beberapa risiko utama dari Aktiva tetap :
1. Depresiasi
Aktiva tetap, terutama yang berupa mesin atau peralatan, akan mengalami penurunan nilai seiring berjalanya waktu akibat penggunaan dan keausan. Depresiasi ini mengurangi niali tercatat aktiva dan bisa mempengaruhi laba serta pengeluaran perusahaan.
2. Kerusakan atau Kehilangan
Aktiva tetap seperti mesin atau bangunan dapat rusak atau hancur akibat bencana alam, kecelakaan, atau perawatan yang buruk. Kerusakan ini dapat menyebabkan biaya perbaikanyang besar atau bahkanpenggantian aset yang lebih mahal.
3. Perubahan Regulasi atau kebijakan
Perubahan pemerintah, seperti kebijakan perpajakan, perizinan, atau pembatasan lingkungan, dapat mempengaruhi nilai dan penggunaan aktiva tetap. Misalnya, regulasi lingkungan yang lebih ketat bisa menambah biaya operasional atau mewajibkan perusaahn untuk meng-upgrade peralatan.
4. Fluktuasi Pasar
Nilai pasar dari beberapa jenis aktiva tetap ( misalnya tanah atau bangunan ) bisa terpengaruh oleh kondisi pasar, perubahan nilai properti, atau faktor ekonomi lainnya. Penurunan nilai pasar aktiva tetap dapat menurunkan nilai perusahaan secara keseluruhan.