Ada beberapa konsekuensi yang negatif dari mobilitas sosial , seperti kecemasan akan terjadinya penurunan status apabila terjadi mobilitas menurun , ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang meningkatkan keretakan hubungan antara anggota kelompok primer yang semula karena seseorang berpindah ke status yang lebih tinggi atau ke status yang lebih rendah.
Seperti seseorang karyawan perusahaan yang dipromosikan menduduki jabatan yang lebih tingg dari jabatan sesama teman karyawannya, Â besar kemungkinan akan menimbulkan rasa iri di antara sesama karyawan lamanya dan bukan tidak mungkin akan menjadi bahan pergunjingan, meskipun kenaikan kariernya itu sebenarnya sesuai dengan aturan yang berlaku, Â mobilitas sosial dapat merenggangkan ikatan sosial yang sudah lama terjalin sehingga memungkinkan pula terjadinya keterasingan di antara warga masyarakat.Â
Dampak positif nya Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas. Contoh: Seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa depan.  Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas.
Dampak negatif nya adalahÂ
1. Konflik antarkelas.Â
 Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas. Contoh: demonstrasi buruh yang menuntut kenaikan upah, menggambarkan konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.Â
2. Konflik antar kelompok sosial.Â
Di dalam masyarakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di antaranya kelompok sosial berdasarkan ideologi, profesi, agama, suku, dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul konflik. Contoh: tawuran pelajar, perang antarkampung.
3. Konflik antargenerasi.Â
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan. Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.
4. Penyesuaian kembali.Â