A. Konsep Mobilitas Sosial
Hakikat pendidikan sebagai media sosial adalah suatu proses belajar yang menjadi sektor dalam masyarakat secara keseluruhan untuk berpisah dari lapisan satu ke lapisan lain.Â
Mengenai mobilitas sosial terdapat dua pengertian. Yang pertama ialah bahwa suatu sektor dalam masyarakat secara keseluruhan berubah kedudukannya terhadap sektor lain. Kedua kemungkinan bagi individu untuk pindah dari lapisan satu ke lapisan sosial yang satu lagi.Â
Lembaga pendidikan dapat membuka kesempatan untuk meningkatkan status anak-anak dari golongan rendah. Di sekolah mereka mempunyai hak yang asama atas pelajaran, mempelajari buku yang sama, mempunyai guru yang sama, bahkan berpakaian seragam yang sama dengan anak-anak dari golongan tinggi. Dengan prestasi yang tinggi dalam bidang akademis, olah raga, kegiatan ekstra-kurikuler, organisasi sekolah, dan lain-lain, mereka akan di terima dan dihargai oleh semua murid dan tidak ada halangan untuk menjadi pemimpin atau ternama di masa depan.Â
Pendidikan menurut perbedaan sosial, pada umumnya di Negara demokrasi khususnya di Indonesia orang sukar menerima adanya golongan-golongan sosial dalam masyarakat. menurut undang-undang semua warga Negara sama, sama hak dan kewajibannya, sama perlakuan di hadapan undang-undang.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat
Dalam sosiologi mobilitas sosial berarti perpindahan status antar kelas dalam masyarakat. Tipe-tipe mobilitas sosial ada tiga, yaitu mobilitas vertikal, mobilitas horizontal, dan mobilitas antargenerasi. Cara mobilitas sosial yaitu : perubahan standar hidup, perkawinan, perubahan nama, perubahan tempat tinggal, perubahan tingkah laku.
Pendidikan dipandang sebagai jalan untuk mencapai kedudukan yang lebih baik di dalam masyarakat. Makin tinggi pendidikan yang diperoleh, makin besar harapan untuk mencapai tujuan itu. Dengan demikian terbuka kesempatan untuk meningkat ke golongan sosial yang lebih tinggi. Pendidikan dilihat sebagai kesempatan untuk beralih dari golongan yang satu ke golongan yang lebih tinggi. Pendidikan merupakan jalan bagi mobilitas sosial.
Konsekuensi mobilitas sosial secara negatif yaitu terjadinya urbanisasi, konsekuensi secara positif. Individu atau kelompok akan berusaha untuk mewujudkan harapan atau cita-citanya.
Tidak tertutup kemungkinan bagi warga kelas sosial tertentu akan lebih maju daripada warga kelas sosial di atasnya. Individu atau kelompok dapat merasakan kepuasan apabila dapat mencapai kedudukan yang diinginkannya. Memberikan dorongan atau rangsangan kepada warga masyarakat, individu, maupun kelompok untuk bekerja perubahan sosial.
Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Dampak mobilitas sosial secara negatif yaitu : konflik antar kelas, konflik antar kelompok sosial, konflik antar generasi, penyesuaian kembali, berkurangnya solidaritas kelompok..