"Rekaman CCTV tersebut tampak tidak utuh. Kami menduga ada bagian yang hilang atau sengaja dihapus. Selain itu, tidak ada saksi yang melihat Setiawan masuk atau keluar dari apartemen Vina pada malam tersebut," ujar Hadi Sutrisno.
Reaksi Publik dan Otoritas
Publik bereaksi dengan berbagai opini terhadap dugaan salah tangkap ini. Kelompok hak asasi manusia menuntut penyelidikan yang lebih transparan dan independen. Mereka menyatakan kekhawatiran bahwa pihak berwenang mungkin terburu-buru dalam menyelesaikan kasus ini karena tekanan media dan publik.
Di sisi lain, pihak kepolisian menegaskan bahwa penyelidikan mereka telah dilakukan sesuai prosedur. "Kami telah mengumpulkan bukti yang cukup untuk menahan Setiawan. Kami tetap terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan baru dan akan mengikuti perkembangan bukti yang ada," ujar juru bicara kepolisian.
Langkah Selanjutnya
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan pengadilan akan memulai sidang perdana pada akhir bulan ini. Pihak keluarga Setiawan berencana untuk membawa kasus ini ke pengadilan yang lebih tinggi jika bukti baru tidak dipertimbangkan dengan adil.
Kesimpulan
Kasus dugaan salah tangkap Pegiat Setiawan dalam pembunuhan Vina telah menimbulkan berbagai pertanyaan tentang keadilan dan ketepatan dalam sistem hukum. Masyarakat menunggu kejelasan dan kebenaran di balik kasus ini, dengan harapan bahwa keadilan yang sejati akan ditegakkan. Kami akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan memberikan laporan terbaru kepada pembaca.
---
*Tim investigasi akan terus mengumpulkan informasi dan bukti baru terkait kasus ini. Jika Anda memiliki informasi tambahan, silakan hubungi kami melalui saluran yang tersedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H