Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Debat Politik (Sering Kali) hanya Buang-buang Waktu

22 Januari 2024   18:04 Diperbarui: 22 Januari 2024   18:10 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik merupakan subjek yang sangat rawan terhadap perdebatan (mungkin hanya agama dan moralitas yang menyaingi politik sebagai zona ketidaksepakatan). Saat ini, beberapa anggota keluarga bahkan tak berbicara satu sama lain karena berbeda pandangan politik.

Saya hampir jatuh ke dalam lubang kelinci itu ketika, di suatu makan malam, saya berdebat dengan ibu saya tentang siapa yang lebih baik pada debat capres ketiga. Ibu saya menilai salah satu paslon terlalu banyak menyerang personal, tapi saya menggelengkan kepala.

Brengseknya, saya menjawab kira-kira begini: "Itu bukan menyerang personal; debat politik memang harusnya gitu... Ibu terlalu banyak membuka Facebook, sarang buzzer. Bagaimana bisa Ibu mempercayai pendapat orang-orang di Facebook? Ya ampun!"

Kakak perempuan saya membela pendapat saya, kemudian ayah saya mulai bersuara untuk mendukung pendapat ibu saya. Ini bukan perdebatan antara anak dan orang tua, melainkan perseteruan antara pendukung paslon A dan paslon B.

Sayangnya, kami tak dibayar atas semua itu.

Terus terang, itu adalah malam yang mengerikan. Meja makan terasa dingin dan lidah saya tak mampu mengecap rasa makanan. Sambil berusaha mengganti topik pembicaraan, saya bersumpah dalam hati untuk tak membicarakan politik lagi di meja makan.

Kasus saya, walau hanya contoh kecil, sebenarnya memotret tabiat dari mayoritas perdebatan politik: mereka mungkin membahas isu-isu penting, tapi mereka tak ke mana-mana. Kebanyakan debat politik, harus saya katakan, hanya membuang-buang waktu.

Sebelum mencari tahu alasannya, mari kita identifikasi ciri-ciri utama perdebatan politik itu sendiri. Pertama, perdebatan politik sangat luas. Jika Anda menemui dua orang secara acak, kemungkinan besar mereka tak setuju dengan banyak isu politik.

Kedua, perdebatan politik itu kuat. Maksudnya, pihak-pihak yang berselisih pendapat sering kali begitu yakin dengan posisi mereka sendiri dan jarang tentatif (bertahan lama dan enggan mengubah posisinya, bahkan jika terbukti salah).

Ketiga, perdebatan politik kerap berjalan gigih dan sangat sulit menyelesaikannya. Beberapa jam argumentasi biasanya gagal untuk menghasilkan kesimpulan apa pun, bahkan beberapa di antaranya telah berlangsung selama ratusan tahun dan antar-generasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun