Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Alasan Mengapa Berjalan Kaki Membantu Saya Menulis Lebih Baik

12 September 2023   20:14 Diperbarui: 13 September 2023   14:01 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika matahari meluncur turun dan kendaraan-kendaraan mulai menyalakan lampunya, saya memutuskan untuk pulang dengan jalan memutar ke jalan raya utama. Saya tahu suasananya akan lebih bising, tapi saya memang menyukai aura perkotaan di sore hari.

Bisa Anda lihat, berjalan kaki, bagi saya, adalah kebebasan, sebuah pelarian bagi pikiran dan tubuh. Ada sesuatu yang menggelegak di antara kedua telinga saya, solusi baru untuk pertanyaan-pertanyaan yang saat itu mengganggu saya.

Begitu tiba di kamar kos, selepas mandi, saya merapikan meja dan mulai fokus kembali ke tulisan saya yang masih ompong. Tiba-tiba saya menemukan sejumlah kejelasan, dan satu petunjuk kecil telah menuntun saya ke petunjuk-petunjuk lainnya yang lebih besar.

Saya menyelesaikan esai saya malam itu juga.

Jalan kaki membantu kita berpikir jernih

Hubungan antara berjalan kaki dan menulis, tentu saja, bukan pengalaman unik saya. Kesadaran akan hubungan keduanya bahkan terbilang kuno. Mundur ke zaman Yunani Kuno, Hippocrates menyatakan bahwa "berjalan kaki adalah obat terbaik bagi manusia."

Sebagai seorang dokter, Hippocrates juga tahu bahwa berjalan kaki memberikan lebih dari sekadar manfaat fisik ketika dia menyarankan, "Jika suasana hati Anda buruk, berjalan kakilah. Jika suasana hati Anda masih buruk, berjalan kakilah lagi."

Dia menyinggung apa yang dibuktikan oleh banyak orang setelahnya bahwa jalan kaki tak hanya menyehatkan tubuh, tapi juga menenangkan pikiran, membakar ketegangan, dan membuat masalah kita surut ke dalam perspektif yang lebih mudah dikelola.

Jean-Jacques Rousseau mengakui, "Ada sesuatu tentang berjalan kaki yang menghidupkan dan mengaktifkan ide-ide saya." Bahkan Friedrich Nietzsche yang terkenal pesimis pun mengakui, "Semua pemikiran yang sungguh hebat dikandung saat berjalan kaki."

William Wordsworth bersumpah untuk berjalan kaki, begitu pula Virginia Woolf. Thomas Mann meyakinkan kita, "Pikiran akan muncul dengan jelas ketika kita berjalan kaki." Kata J.K. Rowling, "Tak ada yang lebih baik daripada jalan-jalan di malam hari untuk mendapatkan ide."

Cerita saya sebelumnya adalah gambaran keberuntungan. Pada banyak kasus, efek berjalan kaki tak sebesar itu, tapi sesederhana membuat saya tenang dan kadang-kadang membantu saya melepaskan emosi yang lama terpendam dalam benak saya.

Itu karena, sebagai sejenis hobi, jalan kaki tak terlalu diganggu oleh seruan untuk mengalahkan rekor pribadi kita, untuk saling mengungguli satu sama lain saat kita berjalan-jalan pada hari Minggu di alun-alun atau trotoar kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun