Dia terus mencari tahu pilihan yang terbaik, meski ada kemungkinan dia sudah mendapatkan yang terbaik sejak pilihan pertama.
Dalam hal ini, seseorang agaknya tak pernah menyelesaikan tugas secara baik karena dia memiliki keinginan dan aspirasi yang terus-menerus tapi tak terpenuhi untuk melakukan tugas secara lebih baik.
Cara berhenti menunda-nunda
Brian Tracy (2007), dalam bukunya Eat That Frog!, memberikan perumpamaan menarik untuk mengatasi kebiasaan menunda-nunda.
Di sini Tracy mengutip perkataan Mark Twain bahwa jika hal pertama yang Anda lakukan setiap pagi adalah makan katak hidup, Anda dapat menjalani hari dengan kepuasan karena meyakini bahwa itu mungkin hal terburuk yang bisa terjadi pada Anda sepanjang hari.
"Katak" kita adalah tugas terbesar dan terpenting kita, tugas yang kemungkinan besar akan kita tunda bila kita tak punya hal lain untuk dikerjakan. Itu juga satu-satunya tugas yang bisa memberikan dampak positif terbesar pada kehidupan dan hasil kita saat ini.
Tracy kemudian membagi dua aturan.
Aturan pertama: "Jika Anda harus makan dua katak, makanlah yang paling jelek dulu." Ini adalah cara lain untuk mengatakan bahwa jika kita memiliki dua atau lebih tugas penting, mulailah dengan tugas tersulit dan terbesar.
Aturan kedua: "Jika Anda benar-benar harus makan katak hidup, tak ada gunanya duduk dan mempertimbangkannya terlalu lama." Dengan kata lain, saat kita punya tugas yang mau-tak-mau harus dikerjakan dan mungkin kita juga membencinya, eksekusi segera.
Bagi Tracy, kunci mencapai tingkat kinerja dan produktivitas yang tinggi adalah dengan mengembangkan kebiasaan seumur hidup untuk menangani tugas utama terlebih dahulu. Kita harus terbiasa "memakan katak kita", kendati rasanya pahit, sebelum melakukan lain-lain hal.
Dari dua aturan tersebut, terus terang, saya hanya melakukan yang kedua, dan itu pun jauh sebelum mendengarnya dari Tracy. Saya merasa aturan pertama terlalu menekankan saya untuk menyelesaikan ini dulu sebelum itu.