Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menumbuhkan Kreativitas dengan Belajar Menoleransi Ketidakpastian

18 November 2022   14:42 Diperbarui: 18 November 2022   16:59 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga Athena, yang kita tahu mewariskan begitu banyak hal bagi dunia modern, merayakan ketidakpastian realitas dengan segala risikonya, tetap terbuka dalam segala hal, bahkan ketika akal sehat mungkin memerintahkan sebaliknya.

"Keterbukaan (itu) membuat Athena menjadi Athena," ujar Eric Weiner dalam bukunya The Geography of Genius. Mereka terbuka terhadap barang asing, orang eksentrik, dan gagasan aneh, seakan-akan semua kerunyaman itulah yang mendorong mereka untuk berpikir lebih radikal.

Ungkapan Cina kuno, "Semoga kau hidup di masa yang menarik," berlaku untuk dunia kreatif selain dunia politik.

Ketidakpastian dan ambiguitas dalam hidup

Para filsuf eksistensialis biasanya berujar bahwa manusia merasa resah: keberadaannya di dunia menjadi semacam kutukan. Tanpa tahu mengapa dan untuk apa, kita terlempar ke dunia, terasing di tengah kepungan kesewenang-wenangan waktu dan kematian.

Dalam hal ini, salah satu kebutuhan manusia yang fundamental adalah orientasi. Kita merasa harus tahu di mana kita berada, dan ke arah mana kita harus bergerak untuk mencapai tujuan kita. Tanpa orientasi, kita mungkin akan linglung.

Dengan demikian, mengatakan kehidupan ini bermakna berarti kita mengandaikan adanya sebentuk tuntunan yang akan dipegang dalam menjalani kehidupan. Ada kalanya kita menemukan suatu hal yang begitu berharga, lalu menjadikannya sebagai tujuan hidup.

Apakah hal tersebut dapat kita gapai atau tidak, bukanlah soal. Yang pasti, hidup ini bukanlah sesuatu yang nihil makna dan omong kosong. Demikianlah, kita harus sukses menjalaninya.

Akan tetapi, kendatipun kita yakin tentang langkah kita, kita tampaknya tidak pernah punya cukup informasi untuk menjalani keseluruhannya. Kadang kita punya terlalu sedikit, kadang terlalu banyak, atau semua itu justru saling bertentangan.

Oleh sebabnya, hidup akan selalu diwarnai ketidakpastian, dan itu artinya dipenuhi risiko-risiko. Jika ketidakpastian dan ambiguitas itu terasa dapat dikelola, maka kita dapat merasa baik-baik saja tentang keputusan kita.

Namun, dalam momen-momen tertentu yang tak lagi tertanggungkan, tatkala keinginan akan kejelasan dan keteraturan itu terlalu berlebihan, orang biasanya akan berhenti bertanya dan mulai menyandarkan diri pada jawaban-jawaban yang tersedia.

Mereka sebenarnya ragu dan enggan berbuat begitu, tetapi mereka pun tidak kuasa untuk hanya duduk dalam ketidakpastian, mencari atau menunggu jawaban meyakinkan yang tidak pernah terjamin akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun