"Ia masih ingin berbicara mengenai Tuhan," mengutip Orang Asing, "tetapi aku maju ke arahnya, dan aku berusaha menerangkan untuk yang terakhir kali bahwa waktuku tinggal sedikit. Aku tidak ingin waktu itu hilang karena soal Tuhan."
Tentu, novel ini tidak memaparkan gagasan lengkap Camus mengenai Absurdisme, khususnya terkait bagaimana sikap kita semestinya dalam menghadapi absurditas hidup. Kita mesti melanjutkan langkah menuju karya monumental lainnya dari Camus, yaitu Le Mythe de Sisyphe (Mitos Sisifus).
Tetapi setidaknya, novel ini menerangkan pada kita tentang pandangan Camus terhadap realitas manusia. Tulis Meursault:
"Aku berpikir bahwa hari Minggu telah lewat, bahwa saat ini Ibu telah dikuburkan, dan bahwa aku akan melanjutkan pekerjaanku, dan bahwa, secara ringkas, tak ada yang berubah."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H