Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pentingnya Ikut Berbahagia atas Pencapaian Orang Lain

11 Januari 2022   07:20 Diperbarui: 15 Januari 2022   07:15 3022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan tetapi, kesuksesan bukanlah permainan zero-sum: keberhasilan satu orang bukan berarti kue untuk Anda semakin sedikit. Fakta inilah yang semestinya meniadakan kedengkian dalam diri kita dan ikut berbahagia atas pencapaian orang lain.

Bayangkan bahwa kita merupakan bagian dari satu tim sepak bola yang kompak. Meskipun setiap pemain tetap berkompetisi untuk mencetak gol ke gawang lawan, tetapi semua pemain turut merayakan gol, terlepas dari siapa pun yang melakukannya.

Pada titik itulah, kita bisa merasakan betapa semua manusia berada di rumah yang sama; satu titik biru pucat (meminjam istilah Carl Sagan) yang kita sebut sebagai Bumi. Hanya inilah yang kita miliki sejauh ini, tempat di mana kita mencari kehangatan di tengah dinginnya alam semesta.

Dan sebenarnya, ada alasan bagus untuk melakukan itu.

Sebuah studi yang dilakukan hampir selama 80 tahun oleh Harvard University menunjukkan bahwa hubungan yang baik, bukan uang atau status, adalah kunci kebahagiaan dan kesehatan yang baik.

Menurut studi tersebut, tidak peduli apa pun situasi atau latar belakang seseorang, manusia yang memiliki hubungan positif dan mendalam dengan orang lain tidak hanya lebih bahagia, tapi juga cenderung hidup lebih lama.

Itulah mengapa ketika kita menaruh satu kedengkian dan kebencian kepada orang lain, sebenarnya kita sedang menghancurkan kebahagiaan kita sendiri yang berpotensi muncul dalam hubungan yang harmonis.

Berbahagia atas pencapaian orang lain dapat menciptakan rasa aman dalam diri kita, dan itulah yang kemudian membebaskan kita untuk lebih bahagia. Sebaliknya, dengki dan benci adalah sumber ketidakbebasan kita, karena hanya akan menambah "musuh" kita.

Itu sama seperti mengikatkan rantai besi di leher kita sendiri; alih-alih memberatkan orang yang kita benci, justru kita sendirilah yang merasa kesusahan. 

Mendukung dan menunjukkan kebahagiaan atas keberhasilan orang lain adalah sesuatu yang mesti dilakukan setiap orang.

Saya percaya hukum semesta yang berbunyi, "Semakin banyak yang kita keluarkan, semakin banyak pula yang kita terima sebagai balasannya." Hukum ini tidak hanya berlaku dalam dunia keuangan, tetapi juga kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun