Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Mewujudkan "Legenda Pribadi" ala Paulo Coelho

5 Januari 2022   12:49 Diperbarui: 4 Mei 2022   23:13 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Logoterapi menghilangkan kekosongan tersebut dengan membantu individu mendeteksi arti dirinya yang unik, semacam "panggilan hidup" yang menjadi misinya sendiri sepanjang waktu.

Kesadaran akan Legenda Pribadi membantu seseorang untuk mengetahui apa yang menjadi "panggilan hidupnya" tanpa keraguan apa pun yang mungkin membatasinya. Ada "kebenaran" untuk berada di jalur menuju Legenda Pribadi, meskipun perjalanannya tidak mudah.

Bagi Coelho, orang tidak perlu takut berada di jalur tersebut dan mesti mengabaikan segala kengerian yang menyertainya.

"Bila seseorang menjalani Legenda Pribadinya," tulis Coelho, "dia akan tahu semua yang perlu diketahuinya. Hanya ada satu hal yang membuat mimpi menjadi mustahil untuk diraih: perasaan takut gagal."

Tetapi, bagaimana kita dapat menyadari Legenda Pribadi kita?

Saya pikir Coelho cukup brilian dalam mengisahkan novel The Alchemist karena bukan saja ceritanya yang mudah diikuti, tapi juga menyiratkan semacam alegori yang mungkin terlewatkan oleh sebagian besar pembaca.

Pada awal cerita, Santiago, nama tokoh utama novel tersebut, tiba di sebuah gereja kecil yang terbengkalai dan memutuskan untuk tidur di bawah naungan pohon sycamore sembari menikmati cahaya bintang dari sela-sela atap bangunan yang nyaris hancur.

Di momen itulah Santiago mulai tersadar akan Legenda Pribadinya dengan dibantu oleh seorang perempuan Gipsi yang mengaku sebagai peramal. Perjalanan dan pengembaraan Santiago pun dimulai dengan semangat yang membara dan penuh harapan.

Namun di akhir cerita, barulah Santiago tersadar bahwa ternyata dia sudah dekat dengan harta karunnya sejak awal. Jarak dan waktu yang panjang, termasuk mengembara di padang pasir, berakhir dengan kembalinya dia ke reruntuhan gereja yang ditemuinya kala itu.

Harta karunnya berada di bawah permukaan pohon sycamore; pohon yang menjadi tempat bersandarnya ketika suatu malam dia memandangi bintang-bintang. Legenda Pribadinya ada pada titik di mana semuanya bermula.

Kendatipun begitu, Santiago justru gembira atas perjalanan panjang yang telah dilaluinya, sebab bagaimanapun, dia mempelajari banyak hal berharga yang tidak sebanding dengan harta yang ditemukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun