Penerimaan saja tidaklah mudah. Hanya saja, apakah kalian tahu ke mana Bumi akan berputar setelah kehilangan mataharinya? Apakah kalian tahu bagaimana horizon dapat terhapuskan oleh spons-spons kekejaman manusia yang tiada habisnya?
Apa yang akan Dia tanya, dan pertanyaan apa yang mampu kujawab dengan percaya diri? Kepada sebuah madrasah tak berbentuk kuserahkan hidupku, yang harus dipelajari demi mengerti bagaimana caranya hidup.
Si bodoh adalah dia yang hanya ingat pada pelajaran tentang kekosongan waktu untuk tertawa. Haruskah aku menjadi bodoh untuk bisa menikmati kehidupan yang demikian hancur-lebur ini?
Katakan padaku, Gadis Kecilku. Tolong katakan padaku!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H