Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cenora

21 Agustus 2021   18:00 Diperbarui: 21 Agustus 2021   18:02 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerimaan saja tidaklah mudah. Hanya saja, apakah kalian tahu ke mana Bumi akan berputar setelah kehilangan mataharinya? Apakah kalian tahu bagaimana horizon dapat terhapuskan oleh spons-spons kekejaman manusia yang tiada habisnya?

Apa yang akan Dia tanya, dan pertanyaan apa yang mampu kujawab dengan percaya diri? Kepada sebuah madrasah tak berbentuk kuserahkan hidupku, yang harus dipelajari demi mengerti bagaimana caranya hidup.

Si bodoh adalah dia yang hanya ingat pada pelajaran tentang kekosongan waktu untuk tertawa. Haruskah aku menjadi bodoh untuk bisa menikmati kehidupan yang demikian hancur-lebur ini?

Katakan padaku, Gadis Kecilku. Tolong katakan padaku!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun