Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tentang Rahasia Impian yang Jarang Tersingkap

3 Agustus 2021   06:23 Diperbarui: 3 Agustus 2021   06:27 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Joe berhadapan dengan ironi yang sering dialami oleh para "penakluk mimpi", yaitu tentang kehampaan yang melanda mereka ketika berada di puncak. Ini bukan hanya soal kekosongan makna, tapi juga ketiadaan gairah untuk kembali menikmati kehidupan.

Dalam suatu adegan, Dorothea menceritakan Joe sebuah kisah tentang dua ikan. Salah satunya menanyakan arah ke "The Great Ocean" kepada ikan yang lebih tua.

Yang lebih tua menjawab bahwa mereka memang sedang berada di laut. Lantas yang lebih muda memprotes, "Inikah? Ini hanya air. Aku ingin pergi ke 'The Great Ocean' dan berenang jauh!"

Joe persis serupa dengan ikan muda tersebut. Keduanya sama-sama mengharapkan sesuatu yang indah dari ekspektasi mereka, tetapi yang mereka dapatkan hanyalah bagian kedangkalan lain dari kehidupan yang tiada bedanya.

Ironi impian

Banyak orang mengira bahwa cara hidup yang benar adalah melakukan hal yang Anda sukai dan menggairahkan, kemudian menetapkan tujuan dan begitu Anda sampai di sana, maka Anda berhasil. Itulah akhir ceritanya.

Kenyataannya, orang-orang seperti Joe hanya akan menemukan bahwa ketika mereka gagal atau berhasil dengan tujuan mereka, semua itu tidak menjawab segalanya.

Itu tidak melengkapi hidup mereka dengan cara di mana mereka berkata, "Saya sudah selesai. Saya bahagia sekarang." Tidak, ini lebih kompleks dari itu!

Selama ini, kebanyakan dari kita percaya bahwa cara untuk menyalakan api kehidupan adalah dengan menetapkan sebuah impian. Kita percaya bahwa setiap orang harus punya mimpi dan berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkannya.

Tetapi, mereka melewatkan hal terpentingnya.

Pertanyaannya bukan hanya "apa yang kita impikan", tapi juga "apa yang akan kita lakukan dengan mimpi tersebut". Pertanyaan ini melampaui makna sebuah mimpi dan menjadi momen keputusan tentang apa yang akan kita nikmati dari mimpi tersebut.

Saya mengenal orang-orang yang telah mencapai kisah besar pribadinya. Tetapi mereka tidak begitu berbeda dengan diri mereka  yang sebelum mewujudkan semua mimpinya. Mereka hanya mengubah statusnya, bukan kehidupannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun