Kelima, menyerah menjadi buruk saat kita percaya bahwa itu mungkin. Jelas bahwa di sini, saya tidak memberi penekanan yang keras agar Anda menyerah. Lebih dari itu, saya ingin Anda tahu waktu yang tepat untuk menyerah dan bagaimana menanggapinya.
Kini saya ingin menggambarkan betapa buruknya mereka yang menyerah ketika keberhasilan di jalan itu masih mungkin. Kembali ke cerita Edison, Einstein, dan J.K. Rowling. Mereka tidak menyerah sebab mereka tahu bahwa peluangnya masih mungkin.
Mereka tahu bahwa potensi internal dan potensi eksternalnya masih hidup.
Tetapi penggambaran semacam itu tidaklah adil, sebab tidak semua orang mengalami kejadian serupa di mana potensi internal dan potensi eksternalnya masih menyala. Ingat kisah dokter gigi yang malang tadi.
Jika orang-orang seperti dia menuruti kisah besar Edison, Einstein atau J.K. Rowling ... kacau!
Tidak semua kisah inspiratif dapat menginspirasi kita. Kadang-kadang mereka hanya memberitahu kita betapa beruntungnya mereka dan tidak ada pelajaran lebih untuk kita. Itu tidak apa-apa. Hidup kita tidak ditentukan oleh kisah mereka.
Kenyataannya, kisah besar orang hebat selalu diwarnai dengan momen menyerah. Hanya saja, bagian itu sering tersamarkan oleh kehebatan mereka. Itu seperti museum yang hanya menampilkan mahakarya seseorang dan tidak memajang karya sampahnya.
Sebagai contoh, tidaklah sedikit kisah-kisah orang hebat yang diwarnai dengan pengalaman putus sekolah. Artinya mereka menyerah dalam bidang akademis! Tapi apakah mereka menyerah selamanya? Tidak, mereka menyerah untuk mencari kisah hidup sejatinya!
Keenam, menyerahlah ketika pencarian kita untuk memecahkan sebuah masalah telah mengambil seluruh aspek lain dari kehidupan kita. Kecuali ... kalau Anda yakin bahwa memang itulah alasan Anda diciptakan.
Pada akhirnya, saya tidak menyarankan Anda untuk sepenuhnya menyerah.Â
Tapi lihatlah bahwa hidup ini seimbang: ada waktunya berjuang dan ada waktunya menyerah. Di sini saya menguraikan momen yang tepat untuk menyerah, tinggal bagaimana Anda tahu kapan sebaiknya terus berjuang.