Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cara Menjadi (Lebih) Kreatif dan Melampauinya

10 Juli 2021   07:06 Diperbarui: 10 Juli 2021   07:16 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gagasan kreatif menjadi hal yang paling dirindukan para kreator | Ilustrasi oleh Martina Bulkova via Pixabay

Barangkali pengalaman itu juga yang terjadi pada Watson dan Crick. Mereka sangat ingin memenangkan Nobel, tapi setelah mereka menikmati penelitiannya, hadiah itu tidak lagi menjadi fokus utama.

Ternyata tantangan itu, entah internal maupun eksternal, amat penting untuk menyulut sintesis-sintesis baru. Jika Anda tidak memiliki antitesis apa pun yang menantang Anda, maka ide-ide kreatif itu tidak akan lahir. Dan jika lahir, kreativitas Anda tidak berguna.

Jadi saya pikir, tidak salah juga menjadikan K-Rewards sebagai motivasi untuk menulis di Kompasiana. Hanya saja alangkah kerennya jika kita memahami betul kesimpulan penelitian Eisenberg dan Thompson.

Euh atau kalau itu terlalu menyinggung, saya menganjurkan kombinasi bentuk ideal yang juga sudah saya singgung.

Melampaui kreativitas

Selama ini, kebanyakan orang mengartikan kreativitas sebagai kemampuan seseorang dalam menghadirkan ide-ide baru. Definisi tersebut memang tidak keliru, tetapi tidak sempurna dan terlalu universal.

Jika sekadar berhenti pada "ide-ide baru", maka setiap orang di dunia ini dapat disebut sebagai orang kreatif. Semua orang punya ide anehnya masing-masing! Dan secara paradoksal, kalau semua orang adalah orang kreatif, maka tidak ada seorang pun yang dapat diakui sebagai orang kreatif.

Tentu itu tidak adil! Oleh karenanya, kita mesti melampaui paradigma orang awam tentang makna kreativitas.

Kreativitas lebih dari sekadar menghadirkan ide, sebab kreativitas juga mencakup tindakan.

Beethoven tidak hanya melahirkan ide gemilang, tetapi dia juga menciptakan lagu, bahkan menulis sembilan simfoni. Para filsuf bukan sekadar orang-orang yang menciptakan gagasan baru, tetapi mereka juga menuliskannya (kecuali Socrates dan segelintir di antaranya) dan mempraktikkannya.

Pablo Picasso disebut pelukis legendaris bukan atas kemampuannya untuk duduk berjam-jam di depan kanvas. Para penyair tidak jauh berbeda.

Begitu pula pada semua orang-orang kreatif yang diakui di dunia, kreativitas mereka telah melampaui pemikiran dan memanifestasikannya dalam berbagai cara yang juga kreatif. Dalam kesenjangan yang ekstrem, kita dapat menyebut mereka "Jenius Kreatif".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun