Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Surat kepada Seorang Teman: Hidup Saja Tidaklah Cukup

22 Juni 2021   06:00 Diperbarui: 22 Juni 2021   06:19 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pikir sudah saatnya engkau menciptakan dirimu sendiri yang khas, sebab setiap orang yang terjatuh ke dunia dianugerahi keunikannya tersendiri. Hanya dengan menjadi uniklah, manusia telah berusaha untuk menjadi apa adanya.

Terkadang kau harus mengabaikan orang lain untuk membentuk dirimu sendiri yang apa adanya. Jadi tidak apa-apa untuk sejenak mengacuhkan sekitar. 

Meskipun tidak ada jaminan mereka akan mengerti, tetapi ada kepastian dari hasil yang tengah menanti pemberontakanmu.

Setiap hari adalah kertas kosong yang mesti diisi oleh sebuah pena. Dan satu-satunya pena yang kau miliki adalah dirimu sendiri, Kawanku! Hidupmu akan begitu matang dengan mendayagunakan potensi dan kemungkinan yang tak terbatas.

Hanya dengan kreasilah hidupmu dipenuhi hujan geranium.

Sama sekali tidak ada gunanya untuk menyesalkan masa lalu atau menyalahkan genetika yang menimpamu dengan bengis. Satu-satunya yang mesti kau tahu adalah, tidak ada sesuatu pun yang dapat mendefinisikan dirimu selain dirimu sendiri.

Jangan menilai dirimu berdasarkan kekuasaan, jabatan, kehormatan, atau kekayaan yang kau raih, tetapi nilailah dirimu sendiri berdasarkan hal-hal yang kau ciptakan sendiri. Begitulah aturannya!

Hidupmu tidak bergantung pada siapa pun, kecuali yang satu. Jadi berhentilah mencari dirimu dan mulailah ciptakan dirimu sendiri. Aku patut mengulanginya sekali lagi padamu, bahwa sekadar hidup saja tidaklah cukup!

Demi siapa engkau membentuk dirimu sendiri? Demi kebahagiaanmu, Kawan! Segala sesuatu yang ada di dunia ini punya potensi tersendiri untuk membuatmu bahagia. Hanya dengan menghargainyalah, engkau mendapatkan kebahagiaanmu sepanjang waktu.

Pembicaraanku di sini bukan untuk menghakimi pendapatmu tentang penaklukan dunia yang kau klaim. Aku mencintai penilaianmu yang jauh lebih berharga daripada huru-hara kerumunan manusia.

Sergahanku ini tidak lebih dari pengayaan opinimu sendiri di surat yang kau tuliskan untukku setelah lima tahun berlalu. Aku merasa yakin bahwa kehangatan itu tidak akan hilang hingga bintang Antares (yang kini sedang sekarat) meledak dalam supernova.

Tapi, tidak ada jaminan. Kau tahu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun