Nah, itulah rahasia saya yang sederhana agar tidak "mati" sebelum mati. Saya pikir begitu banyak orang yang membutuhkan bantuan kita agar terus berkembang di tengah-tengah kemajuan peradaban. Siapa yang mau disamakan dengan sebongkah batu di pucuk teladas?
Terutama bagi para orang tua yang putra dan/atau putrinya terjerumus ke dalam "siklus setan", yang terlalu sering melakukan kegiatan miskin manfaat seperti bermain game atau membuka media sosial, mereka sangat membutuhkan Anda.
Besar kemungkinan mereka tidak cukup mengerti tentang potensinya sendiri, atau mereka tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan dengan hidup. Maka di sinilah peran besar Anda untuk membawa mereka pada jalan perkembangan.
Ah, pada intinya janganlah "mati" sebelum mati. Dunia semakin kejam dan absurd. Jika kita masih berjalan di tempat, kita bisa tenggelam dalam samudera kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H