Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tidak Sepenuhnya Menyenangkan, Inilah 8 Masalah dari Menjadi Orang Kaya

15 April 2021   08:32 Diperbarui: 15 April 2021   08:57 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Anda bertanya kepada seseorang yang lewat di depan Anda tentang lebih bahagia mana antara memiliki banyak barang atau memiliki sedikit barang, mungkin jawabannya sangatlah mudah untuk diterka.

Semakin banyak barang yang dimiliki, maka semakin banyak sumber kesenangan yang mendorong kebahagiaan. Begitulah masyarakat kita berpikir.

Namun, Anda tidak bisa mengharapkan jawaban yang sama kalau orang yang lewat di depan Anda adalah saya.

Hemat saya, semakin banyak barang yang saya miliki, justru semakin besar kemungkinan saya menjadi cemas. Itu berarti, semakin banyak uang yang saya miliki, semakin khawatir saya dibuatnya.

Kita tahu bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Dengan kata lain, semakin banyak kita menggenggam, semakin banyak kita akan melepas.

Kesadaran itu sudah cukup membuat orang-orang kaya menjadi cemas. Salah seorang di antara mereka akan berkata, "Saya berjuang belasan tahun untuk ini, dan pada akhirnya saya harus kehilangannya? Tidak adil!"

Tentu kecemasan tersebut dapat dihindari jika yang menjadi kaya adalah orang bijaksana. Tapi dalam kebanyakan kasus, orang-orang kaya menjadi sangat ketergantungan terhadap segala sesuatu yang mereka miliki.

Mereka menjadi lebih manja karena sumber pemuas kebutuhan menjadi beragam. Mereka menjadi ketergantungan. Pada akhirnya, mereka juga menjadi lebih cemas karena dikejar bayang-bayang rampok dan semacamnya.

Di sisi lain, ketika Anda menjadi orang kaya dan punya harta yang bergelimang, standar kebahagiaan Anda turut meningkat. Hal ini dapat dijelaskan dengan konsep Hedonic Treadmill.

Harapan Anda untuk menjadi bahagia akan terbang tinggi mengangkasa karena merasa sudah bisa membeli segalanya. Begitu tingginya hingga Anda kehilangan selera terhadap hal-hal yang lebih sederhana.

Namun, hidup punya jawaban yang tak terbatas. Ketika suatu waktu Anda kehilangan semua itu, kekecewaan yang amat-dalam akan menjadi jawaban. Akar masalahnya mudah ditebak, Anda telah ketergantungan dengan semua harta itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun