Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Andaikan Ini Ramadan Terakhirku

12 April 2021   17:57 Diperbarui: 12 Mei 2021   09:42 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa itu hidup? | Ilustrasi oleh Pexels via Pixabay

Aku merasa perutku kejang. Aku merasa sakit. Aku butuh tangan untuk digenggam. Tapi sekaligus merasa marah.

Aku dibuat marah oleh pemikiran bahwa suatu hari aku akan lenyap dan menjadi tiada. Bukan hanya satu atau dua minggu, bukan untuk setahun atau seratus tahun, tapi untuk seterusnya.

Aku merasa diolok-olok oleh semuanya. Tak ada yang bisa digenggam. Tak ada yang bisa menyelamatkanku.

Antreas, aku tidak kehilangan hidup. Aku hanya kehilangan semua orang dan segala sesuatu yang kucinta. Aku kehilangan ragaku sendiri. Tapi aku akan menuju dunia baru.

Ha! Biarkan aku jatuh di kursi ini. Biarkan piano itu bermain dengan sendirinya melantunkan musik yang paling sedih di dunia. Biarkan para boneka menari bersamanya.

Aku sudah melepaskan gairah hidup di tengah kedua orang yang akan aku tinggalkan. Aku akan tiada. Aku tidak eksis lagi, aku kehilangan diriku sendiri.

Hai, lihat! Aku menghilang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun