Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Manusia adalah Monster yang Nyata

4 April 2021   08:39 Diperbarui: 4 April 2021   08:39 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alam diam, maka ia tidak hidup.

Konyol! Bumi itu hidup! Kitalah yang menghidupkannya. Kita hidup dan bernaung di planet ini bersama alam, maka Bumi adalah kita.

Ulangi sekali lagi, Tuan dan Nyonya, Bumi adalah kita. Artinya, merusak planet ini sama saja dengan menghancurkan diri sendiri bagaikan rokok yang tersulut habis oleh api.

Jika alam bisa berbicara pada manusia, tentu telinga kita akan begitu benci untuk mendengarnya. Dua kata yang terlontar saja bisa merobek gendang telinga kita. Dan satu kalimat adalah penusukan oleh pisau alam.

Para ilmuwan berlomba-lomba untuk membuat katalog keanekaragaman hayati di Bumi, bekerja melawan waktu karena kepunahan terus terjadi.

Laporan utama yang dibuat oleh WWF dan melibatkan 59 ilmuwan dari seluruh dunia menemukan bahwa konsumsi makanan dan sumber daya yang terus meningkat oleh populasi global menghancurkan jaringan kehidupan.

Padahal, butuh milyaran tahun untuk alam memproduksi semua itu. Ini lebih dari sekadar kehilangan keajaiban alam, meskipun itu sudah sangat menyedihkan.

Ini sebenarnya adalah bunyi alarm bagi peradaban manusia. Alam bukanlah sesuatu yang tersedia untuk dieksploitasi dengan rakus. Ia tersedia untuk dimanfaatkan secukupnya.

Apakah hamparan samudera masih kurang cukup untuk menjadi cermin raksasa bagi umat manusia? Lihat diri kita. Apakah kita benar-benar manusia?

Jangan-jangan kita ini adalah umat materialis yang gila, penuh ambisi kosong, mengutamakan nafsu, hilang kesadaran diri. Lantas apa yang membedakan kita dengan hewan?

Jangan-jangan manusia inilah si monster yang sesungguhnya (?)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun