Tidak ada jawaban pasti untuk penyebabnya. Ini adalah kematian karena seribu luka.
Tampaknya manusia tidak selalu hebat dalam mengatur diri sendiri, terutama ketika segala sesuatunya tampak melimpah dan enak.
Lihat populasi burung dodo yang dulunya melimpah di pulau Mauritius. Para penjelajah samudera menghancurkan populasi burung dodo sebagai sumber daging segar yang mudah untuk bekal perjalanan mereka.
Atau kepunahan mammoth berbulu yang menjadi imbas dari kombinasi mematikan antara perubahan iklim dan nafsu makan manusia yang ganas.
Memang, kita tidak terlibat apa pun dalam kepunahan dua spesies tersebut. Tapi, kita melakukannya dengan lebih buruk.
Jangan pura-pura tidak tahu dengan "kerajaan plastik" yang kita ciptakan. Kemudian limbah rumah tangga yang justru lebih mengerikan ketimbang limbah pabrik.
Kita dengan mudah mengatakan, "Sepele." Dan jika 7,4 miliar orang berpandangan seperti itu, alasan apa lagi yang ingin kita berikan pada alam?
Alam telah berbicara pada kita.
Menurut laporan IPBES, sekitar 75% daratan dan 66% lautan telah diubah secara signifikan oleh manusia, sebagian besar didorong oleh produksi pangan.
Kita berusaha menyingkirkan kerajaan alam untuk mendirikan kerajaan kita sendiri. Padahal, apa jadinya manusia tanpa kerajaan alam?
Operasi tanaman dan peternakan saat ini menguasai lebih dari 33% permukaan tanah Bumi dan 75% sumber daya air tawar.