Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kekuatan dari Menjadi "Tidak Tahu"

1 April 2021   09:12 Diperbarui: 1 April 2021   09:33 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengakuan akan ketidaktahuan merupakan langkah pertama kita menuju perkembangan | Ilustrasi oleh Arek Socha via Pixabay

Tapi sebenarnya, jawaban "saya tidak tahu" adalah jawaban yang sah, dapat diterima, dan yang lebih penting, tanggapan yang bertanggung jawab ketika Anda tidak tahu jawabannya.

Kredibilitas Anda tidak terletak pada kemampuan Anda untuk memberikan pengetahuan ensiklopedis sesuai permintaan. Kita memiliki internet untuk itu.

Sebaliknya, kredibilitas Anda terletak pada kemampuan Anda untuk melacak, meneliti dan mengidentifikasi.

Ironisnya, kita begitu gengsi dan terkadang angkuh untuk mempertahankan jati diri. Padahal sesungguhnya, gerombolan singa yang sedang kelaparan lebih ditakuti daripada para singa yang kekenyangan.

Kita menjadi begitu sok tahu bahwa pengalaman di masa lalu telah memberikan petunjuk yang nyata kepada kita sehingga pengakuan akan ketidaktahuan menjadi begitu sakral dan ditakuti.

Padahal kita telah belajar bahwa masa lalu sering menjadi panduan yang buruk untuk masa depan dan bahwa kita akan selamanya berurusan dengan peristiwa yang tidak diduga.

Mengingat skenario itu, hidup akan membutuhkan individu yang menyukai hal yang tidak diketahui. Hidup suka memberi kejutan!

Ketidaktahuan mendorong kita untuk menjadi terbuka pada segala kenyataan yang ada. Kita juga akan membuka diri untuk menerima pada segala kemungkinan yang terjadi.

Kita tidak lagi terjebak pada kepastian-kepastian palsu. Kita juga tidak terjebak pada segala bentuk ilusi yang diajarkan oleh tradisi yang ada sebelum kita.

Dan yang tak kalah pentingnya, pengakuan akan ketidaktahuan menjadikan kita untuk anti-fanatik terhadap kebenaran.

Saat kita menerima suatu informasi, pengakuan akan ketidaktahuan mendorong kita untuk tidak percaya begitu saja pada apa yang kita terima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun