Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

5 Cara Memberi Nasihat yang Membantu

5 Maret 2021   08:35 Diperbarui: 5 Maret 2021   08:49 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dosa terbesar kedua dari memberi nasihat adalah memberi nasihat kepada seseorang ketika Anda sendiri tidak memiliki pengalaman yang tepat. Seperti kata pepatah lama, "Tong kosong nyaring bunyinya."

Orang yang Anda coba bantu mungkin saja tidak menyangkal, tapi saya yakin orang tersebut sebenarnya tahu bahwa Anda hanya sok tahu. Sangat berbeda antara orang yang benar-benar tahu dan orang yang pura-pura tahu.

Dan apakah mereka mengatakan sesuatu atau tidak, Anda kehilangan kredibilitas. Bentuk kepahlawanan ini ternyata hanya semakin menggerogoti harga diri Anda sendiri. Seperti kata pepatah lama lainnya, "Dia yang mengira tahu segalanya, tidak akan belajar apa-apa."

Jika Anda tidak memiliki pengalaman tetapi Anda merasa punya pengamatan penting dan yakin akan berguna, maka Anda harus memenuhi syarat dengan mengatakan, "Aku tidak pernah mengalami masalah ini sebelumnya, tapi menurutku ..." atau sesuatu yang serupa sebelum berbicara atau memposting.

Dosa ini biasanya dilakukan oleh para jomlo abadi. Mereka dengan percaya diri memberikan kiat-kiat menjalin sebuah hubungan yang harmonis dan langgeng, padahal mereka sendiri tak pernah punya pasangan. (Canda jomlo).

3. Temui di mana mereka berada, bukan di mana Anda berada

Bukan berarti Anda harus berkunjung ke kandang dari orang yang dimaksud untuk memberi nasihat. Tidak sama sekali, tapi ini tentang kemampuan Anda dalam berempati.

Kebanyakan dari kita mengalami kesulitan untuk bisa keluar dari diri kita sendiri atau membayangkan di mana orang lain sedang terjebak. Banyak dari kita yang memiliki kecenderungan untuk memproyeksikan masalah dan kesuksesan kita sendiri kepada orang lain, bahkan ketika itu tidak diperlukan.

Memberi nasihat berdasarkan situasi hidup Anda dan bukannya situasi hidup mereka sangatlah tidak efektif dan memalukan. Beberapa tahun yang lalu, saya melakukannya.

Seorang teman mengeluhkan angka 62 di sudut atas kertas ujiannya. Saya yang mendapatkan angka 98 merasa harus bisa menenangkannya.

Dengan percaya diri saya berkata, "Hei, angka tidak berarti apa-apa. Angka hanyalah angka; penuh omong kosong! Bersedih karena nilai yang kecil adalah sebuah kokonyolan yang paling tolol, kamu tahu."

Dan dia menampar saya dengan pelan tanpa aba-aba tepat di pipi kiri. Saya tidak tahu kalau ibunya sudah bersiap dengan rotan kalau dia mendapatkan nilai yang kecil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun