"Apakah kamu juga sering ke bulan?" lanjutnya.
"Tentu, beberapa dari kami sering duduk di bebatuan bulan. Biasanya aku berdiam diri cukup lama di sana."
"Kenapa?"
"Merenungkan alam raya."
"Sedikit banyak, kita ini mirip."
"Tahukah kau, saat manusia pertama kali mendarat di bulan, hal itu sempat jadi lelucon bagi kami."
"Oh, ya?"
Malaikat Arsa mengangguk. "Saat itu, banyak dari kami yang sedang bersenang-senang di bulan. Saat melihat benda aneh mendekat, kami memerhatikan. Beberapa saat kemudian, keluarlah seorang manusia dengan pakaian yang aneh. Kelihatannya manusia begitu bangga atas pencapaian itu."
"Tentu saja, karena belum pernah ada manusia yang menginjakkan kaki di bulan sebelumnya."
"Ironis, mereka mengira sedang sendirian saat di bulan. Mereka kira mereka adalah makhluk pertama yang mengunjungi bulan."
"Curang, ternyata manusia telah dimata-matai oleh kalian! Dan kenapa mereka tak melihatmu?"