Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Manusia Penghancur Mimpi

16 Januari 2021   07:54 Diperbarui: 16 Januari 2021   07:56 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda benar, rasa sakit, penderitaan, atau frustasi hanyalah bagian dari kehidupan. Kita percaya bahwa impian kita akan menyelesaikan semua masalah kita saat ini. Ironisnya, mimpi yang terwujud juga membawa masalah dengan varian baru.

Tentu, itu sering kali merupakan masalah yang lebih baik untuk dimiliki. Tapi terkadang, itu bisa lebih buruk!

Paradigma saya telah berubah. Tampaknya, semakin banyak keinginan yang terkabul, semakin banyak pula impian kita yang akan hancur. Sungguh! Jika Anda merasa ini sebuah kerancuan, saya ingin Anda kembali ke atas dan membacanya dari awal.

Apakah ini berarti kita tidak boleh mengejar mimpi kita? Bukan itu! Ada kalanya sebuah mimpi tak layak diperjuangkan. Ada kalanya sebuah mimpi tak pantas diwujudkan.

Lantas bagaimana sebuah mimpi layak untuk diraih? Setidaknya ada dua patokan yang dapat membantu.

Pertama, jatuh cinta pada proses dan bukan hasil. Terkadang ini sebuah ilusi seperti saat Anda mendaki sebuah gunung. Anda membayangkan puncak gunung yang menawan elok tak terkira, padahal kebahagiaan sesungguhnya ada sepanjang jalan pendakian menuju puncak.

Kedua, apa yang memotivasi Anda? Jangan-jangan impian Anda hanya impian berkedok? Jangan-jangan impian itu hanya cara Anda agar orang lain menyukai Anda? Atau apakah itu ekspresi antusiasme dan kegembiraan yang tulus?

Dengan ini kita tahu, bahwa terkadang, sebuah impian layak untuk dikubur dan kita hanya harus fokus pada masalah yang ada.

Tentu, mewujudkan mimpi adalah sebuah ide bagus! Tetapi selalu ingat bahwa itu sama saja kita mengundang varian baru dari masalah dan penderitaan. Kita hanya harus siap untuk menghadapinya!

Seseorang yang miskin bisa lebih menderita saat ia menjadi kaya. Mungkin ia akan bingung tentang uang-uangnya mau dihabiskan untuk apa, investasi pada apa, dan bagaimana kalau kematian cepat datang sebelum uang-uang itu berguna. Pikirannya akan memandang orang sekitar sebagai orang jahat yang akan merenggut kekayaannya.

Orang-orang yang menjadi tenar tiba-tiba bisa lebih menderita dari sebelumnya. Pasti sangat tersiksa karena terus dituntut untuk tampil "sempurna". Karena kalau tidak, para penggemarnya akan kecewa dan ia kehilangan popularitas. Dan itu berarti, kehilangan banyak uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun