"Kita harus berkata begini, 'Aku baru saja melihat sebuah rumah, barangkali harganya mencapai 17 miliar,' dan mereka akan spontan menjawab, 'Waw, betapa bagusnya rumah itu!'"
"Ah, Anda sedikit menakjubkan untuk berkata jujur," gurau Shira sejenak tertawa sebelum melanjutkan.
"Jadi, kalau aku melihat sebuah mobil berwarna abu yang mungkin hanya muat 4 orang saja dan sedikit pendek, aku hanya harus mengatakan mobil itu seharga 2 miliar pada orang-orang dewasa. Begitu?"
"Kamu pasti peringkat 1 di kelas. Kamu sangat cepat belajar, Nak."
"Sepele saja, kurasa. Aku tak mau menjadi orang dewasa!"
Pria itu mengangguk. "Aku pun. Tetapi semua orang akan tumbuh dewasa."
"Hanya tubuhku yang akan tumbuh dewasa."
Pria itu terdiam mendengar gerutu padat dari Shira. Seorang anak gadis juga bisa berperan sebagai guru bagi orang dewasa.
"Beberapa hari yang lalu, aku melihat seekor ulat di dedaunan. Dan sekarang aku melihat seekor kupu-kupu yang indah sedang hinggap di bunga-bunga itu. Aku yakin ia adalah ulat yang kulihat sebelumnya," ungkap Shira sedikit haru.
"Ya, sangat luar biasa melihat ulat berubah menjadi kupu-kupu. Manusia berusaha menjelaskan proses itu, tapi pasti jauh lebih mudah dalam pandangan Tuhan."
"Alam raya adalah teka-teki akbar, 'kan? Dan jika sesuatu adalah teka-teki, kita tentu boleh sesedikit menebak-nebak."