Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Mimpi Surgawi

8 Januari 2021   07:54 Diperbarui: 8 Januari 2021   07:55 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jadi sekarang kamu mengerti tentang maksudku?"

Shira terdiam sejenak memandang mata Ares dengan tajam. Shira berpikir.

"Ah, aku mengerti, kiranya," ujar Shira dengan senyuman.

"Hidup adalah tentang tidak mengetahui, kemudian melakukan sesuatu. Ayahmu yang mengatakan itu. Aku masih mengingatnya."

"Dan Tuhan selalu tahu apa yang terbaik, ya? Tampaknya menjadi seorang 'dalang' untuk kehidupan diri sendiri bukan ide yang bagus dan menyenangkan."

"Kamu begitu cepat belajar, Shira."

"Apakah kamu pernah terpikir, bagaimana jadinya kalau Nabi Adam dan Siti Hawa tidak memakan buah itu?" tanya Shira memandang Ares seperti seekor filsuf.

"Ya, tetapi Tuhan pasti sudah merencanakan itu."

"Maksudmu?"

"Seorang sutradara selalu memiliki naskah skenarionya."

"Naskah skenario ..." ulang Shira, berusaha meresapi kata-kata itu. Ares tersenyum memandang Shira, berharap majikannya itu bisa memikirkannya lebih jauh. Sangat jarang seorang "budak" menasihati majikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun