Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Mimpi Surgawi

8 Januari 2021   07:54 Diperbarui: 8 Januari 2021   07:55 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku kira kamu sudah mempelajarinya, Shira."

"Aku baru saja membaca sebuah buku filsafat. Konon, seorang pria bermimpi dirinya adalah seekor kupu-kupu. Dan dia tidak bisa lagi membedakan mana yang benar, apakah dia seorang pria yang bermimpi menjadi seekor kupu-kupu atau apakah dia seekor kupu-kupu yang bermimpi menjadi seorang pria. Sungguh malang nasibnya!"

"Ya, kebanyakan orang memang 'tertidur' sepanjang hidupnya. Dan mereka 'terbangun' saat kematian tiba. Kamu mengerti maksudku?"

"Tentu," respon Shira dengan singkat; cukup terkejut bahwa kucingnya adalah seekor kucing yang bijak.

"Kenapa hidup ini tidak seperti dunia mimpi saja? Sangat menyenangkan jika kita menjadi 'dalang' dari kehidupan kita sendiri," lanjut Shira.

"Kamu masih ingat saat kamu bermain game bersama Ayah?"

Shira mengangguk. "Kamu pun ada di sana bersama kami."

"Kamu sangat bersenang-senang saat itu. Kenapa kamu begitu menikmatinya?"

"Karena aku sangat penasaran dengan akhir cerita dari game itu."

"Ya, saat kamu tak mengetahui jalan cerita dari game itu, kamu menjadi semakin tertarik untuk memainkannya, 'kan?"

Shira mengangguk untuk kedua kalinya. "Kamu sudah seperti peramal saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun