Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kebahagiaan Sejati ala Kaum Sinis

3 Januari 2021   09:59 Diperbarui: 3 Januari 2021   10:02 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini juga seperti kita saat sedang berlari di atas treadmill. Kiranya kita sudah berlari sangat jauh, namun kita tetap berada di tempat yang sama.

Kaum Sinis sedikit banyak telah memberikan jawabannya pada kita. Kebahagiaan sejati datang saat kita merasa cukup dengan apa-apa yang jelas ada. Dan ini berarti, kebahagiaan sejati bisa diraih semua orang.

Siapa bilang seorang pangeran lebih bahagia daripada seorang pemulung pinggiran kota? Jika itu Anda, maka saya sangat menyayangkan, bahwa Anda terlalu cepat mengambil kesimpulan.

Lebih-lebih lagi, kebahagiaan sejati akan tertanam saat kita menggantungkan diri pada sesuatu yang abadi pula. Kita dihadapkan pada dunia yang segala sesuatunya tidak abadi dan rapuh. Dan Islam memberikan jawabannya: adalah ketika kita tergantung pada-Nya; Tuhan semesta alam raya.

Seseorang yang dekat dan mengenal Tuhannya akan hidup seakan-akan sudah tidak lagi membutuhkan hal-hal yang lain karena telah tercukupi dengan kedekatannya pada Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun