Mohon tunggu...
Muhammad Al Bushairi
Muhammad Al Bushairi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 20107030015

Perkenalkan Nama Saya Muhammad Al Bushairi, saya berasal dari Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mahasiswa Pulang Kampung, Pendapatan UMKM Jogja Menurun

29 Juni 2021   18:43 Diperbarui: 29 Juni 2021   19:13 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum pandemi banyak wisatawan yang membeli gudeg karena direkomendasikan oleh dinas pariwisata. "kalau wisawatan luar daerah yang ingin menyantap gudeg bisa datang kesini karena di rekomendasikan oleh dinas pariwsata, tapi karena tempat wisata tutup jadi gaada lagi wisatawan yang kesini, hanya orang jogja yang lewat di depan jalan aja yang membeli," Imbuhnya.

Bucep kemudian menuturkan bahwa awal-awal pandemi pendapatannya masih normal, justru saat ini pendapatannya semakin berkurang signifikan, Hal ini dikarenakan banyak mahasiswa yang pulang. " dulu yang sering makan disini anak-anak mahasiswa, awal-awal kemarin masih banyak mahasiswa sekarang suddah ga banyak seperti dulu, disini juga banyak kos-kos-an tapi kosong gaada orang," Ucapnya dengan raut sedih.

Bubur Gudeg|Sumber foto: Dokpri
Bubur Gudeg|Sumber foto: Dokpri
Bucep menjajakan Gudeg dengan harga murah sehingga terjangkau untuk mahasiswa. "Biasanya kalau ada mahasiswa itu mesan yang harga murah dan banyak, saya ambilkan nasi, telor sebelah, tahu, krecek, dengan harga 12 ribu dan sudah termasuk es teh. Nasinya lumayan banyak jadi mahasiswa sering kesini," Ucapnya sambil tersenyum.

"roh nya UMKM jogja itu mahasiswa dan wisatawan, kalau mereka gaada ya otomatis pendapatan umkm juga menurun". ucap Slamet. "kalau mahasiswa pada pulang semua gaada pembeli, Cuma nunggu pembeli yang lewat di muka jalan aja," sambung slamet.

Bucep juga menceritakan kalau warung-warung yang berada di sampingnya tutup ketika pandemi ini. " awalnya yang jualan disini banyak, disamping-samping saya sudah tutup, Cuma saya yang masih buka". Ucapnya sedih. Kemudian menunjuk warung yang baru buka di sampingnya. " yang disamping ini baru saja buka ketika awal tahun kemarin," Sambungnya lagi.

Foto bersama Bucep|Sumber foto: Dokpri
Foto bersama Bucep|Sumber foto: Dokpri
Bucep berharap agar pandemi ini juga cepat berlalu , ia sangat menyangkan sekolah dan kuliah libur karena anak-anak lebih hafal permainan game online daripada pelajaran, " sekarang sekolah libur lama banget, banyak siswa itu tidak hafal lagi dengan pelajaran , malah lebih hafal dengan game online, setiap hari main game online terus," ujar bucep. " dulu anak-anak umur 3 tahun hafal lagu anak-anak seperti balonku ada lima, eh sekarang anak-anak malah hafal lagu tentang percintaan," Sambungnya lagi.

Bucep juga berpesan terhadap pemerintah agar tidak membuat peratuan yang dapat memberatkan pelaku usaha UMKM, "kalau bisa pemerintah jangan terlalu menjerat pedagang kecil, karena pendapatan kami tidak seberapa, kami jualan untuk bertahan hidup," Tutupnya dengan penuh harap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun