Mohon tunggu...
Muhamad Yusup
Muhamad Yusup Mohon Tunggu... Buruh - FAKTOR PERKEMBANGAN GADGET YANG MEMPENGARUHI KEHARMONISAN KELUARGA DAN SEKOLAH.

Dunia gadget semakin hari semakin canggih tidak hanya di kalangan anak-anak tetapi juga di kalangan remaja,gadget juga sangat membantu kita dalam perkembangan informasi yang kita butuhkan, diantaranya informasi berita, informasi cuaca dan informasi mancanegara. Perkembangan teknologi gadget di dunia sudah sangat pesat dan maju. Dalam hal ini kebutuhan sekolah juga tidak ketinggalan memakai teknologi gadget,di karenakan gadget sangat membantu tugas-tugas sekolah, seiring berjalan gadget juga merupakan fenomena yang sangat mengkhawatirkan. seorang anak lupa akan kewajiban nya yaitu dalam hal urusan membantu orang tua. di karena kan teknologi gadget. Penggunaan gadget juga mulai mempengaruhi anak-anak. Bahkan, beberapa orang tua mungkin sudah menyadari implikasi dan bahaya gawai pada anak mereka. Padahal, berbagai dampak kecanduan gadget secara langsung mempengaruhi pikiran dan perkembangan anak hingga anak tumbuh dewasa. Dengan bermain gadget anak-anak merasa puas dengan keseharian bersama gadget. Anak-anak dapat melupakan segalanya untuk waktu dan kesenangan berkat gadget. Jika sudah kecanduan seperti itu, anak secara tidak langsung bisa melupakan orang lain serta menganggap gadget sebagai sumber kegembiraan dan kenyamanan mereka. Kebiasaan ini bisa membuat anak berpikir bahwa gadget adalah jawaban dari sesuatu yang tidak menyenangkan dan bisa membuat mereka malas untuk mengeksplorasi aktivitas lain.Gadget membuat anak malas. Mengapa? Jika lah anak-anak tinggal di satu tempat dan bisa tahan berjam-jam bermain Gadget. Karena terlalu fokus pada gadget, anak enggan untuk bergerak, mengobrol dengan orang tua, atau bahkan makan dan minum. Seharusnya dari pihak orang tua harus mengontrol durasi penggunaan gadget Sebagai orang tua, berhak mematikan atau memperketat jadwal penggunaan perangkat gadget anak. Kecanduan gadget pada anak sering terjadi karena orang tua sibuk dan tidak sempat memantau penggunaan gadget anaknya. Untuk mengontrol penggunaan perangkat, membatasi akses internet, menyita perangkat Anda saat belajar atau istirahat, dan mengajak anak Anda ke aktivitas lain. Orang tua perlu terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka. Selain bermain dengan gadget, ada berbagai aktivitas yang bisa dinikmati anak-anak. Kegiatan olahraga seperti sepak bola, bersepeda dan berkemah tidak hanya mengatasi kecanduan judi pada anak-anak, tetapi juga mengajarkan mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.Untuk itu sebagai peranan orang tua ada kala nya kita memperhatikan anak karena anak adalah penerus bangsa dan penerus masa depan yang akan memimpin negara. (Penulis Muhamad Yusup)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Teori Belajar Saat Membuat Bahan Ajar

13 Desember 2021   00:30 Diperbarui: 13 Desember 2021   00:35 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kegiatan ini Siswa dan guru tanpa disadari berada dalam keadaan yang sama dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Suatu keadaan di mana mereka pada dasarnya saling belajar dan berkembang di antara sesama manusia. Dalam proses pengajaran, guru perlu menyiapkan materi yang jelas, terstruktur, dan mudah dipahami, langkah demi langkah, dan memastikan bahwa hasil pengajaran didistribusikan secara memadai dan merata kepada masing-masing guru.

Guru juga secara sistematis merencanakan dan merancang kegiatan pendidikan dan menggunakan semua media untuk mendukung proses pendidikan. Materi yang dihasilkan mencakup berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap individu untuk mencapai kemampuan standar yang ditetapkan dan diakui. Materi yang dikembangkan menciptakan alternatif bagi guru untuk menyediakan materi pembelajaran, menjadikan proses belajar mengajar lebih optimal dan beragam, dan pada akhirnya meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Ada kemungkinan besar.

A. TEORI BAHAN AJAR PENDIDIK 

Guru sebagai pendidik seringkali menghadapi disabilitas karena sulit mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kesulitan dalam proses pendidikan.

1. Paling umum adalah siswa harus mampu mengikuti pembelajaran, menangkap materi, dan menuliskan materi yang disampaikan.

2. Dalam beberapa kasus justru guru yang tidak mampu menyesuaikan metode pengajaran dengan karakteristik siswa.

3. Adalah masalah tersulit yang terkait dengan sarana dan prasarana sekolah dan mungkin tidak benar-benar sesuai. 

Kesulitan-kesulitan yang baru saja disebutkan dapat diminimalkan dengan informasi yang ditulis dalam bentuk bahan ajar yang direncanakan secara pedagogis. Bahan ajar adalah seperangkat bahan pembelajaran, metode, kendala, dan metode evaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai tujuan yang diharapkan: pencapaian kemampuan atau sebagian kemampuan pada semua kompleksitas. Yaitu Sebuah alat belajaratau pembelajaran. Ini menjelaskan bahwa materi yang digunakan dalam proses pembelajaran dan harus dirancang, dibuat, dan diedit sesuai dengan aturan pendidikan. Materi terpadu pada dasarnya merupakan isi dari kurikulum saat ini. Artinya, format mata pelajaran, disusun dalam bentuk topik atau subtopik.

Ada beberapa tahapan persiapan yang biasanya dapat dilakukan oleh seorang pendidik. Beberapa tahapan persiapan adalah:

1). Yaitu menentukan tujuan, isi, dan fungsi materi

2). Perbaikan dari penulisan materi pertama menjadi penulisan. Dengan kata lain, tidak mungkin seorang pendidik menulis bahan ajar sekaligus. Rancangan pertama dari pengaturan harus terus ditinjau dan ditingkatkan sesuai dengan perkiraan situasi di lapangan di masa depan.

3). Beberapa bentuk dan uIasan bahan ajar

4). Evaluasi dan evaluasi bahan ajar setelah penerapan langsung pada proses pembelajaran.

B. HUBUNGAN ANTARA BAHAN AJAR SEBAGAI PERSIAPAN PENDIDIKAN

 Bahan ajar yang disiapkan berguna untuk arahan teoritis pemikiran teoritis serta penerapan langsung teori dan praktik dalam persiapan pembelajaran. Persiapan belajar itu sendiri adalah persiapan untuk membuat rencana tertulis. Meliputi: Operasional Tujuan Pembelajaran, Materi, Format Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran, Metode yang Digunakan, Waktu, Alat Pembelajaran dan Evaluasi. Metode pembelajaran yang digunakan harus menerapkan metode tertentu yang sesuai dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuannya.

Tautan yang dibuat dibagi menjadi 4 alat sebagai alat untuk membantu pendidik menyampaikan pengetahuannya secara efisien dan efektif. Beberapa teori yang ada sebagai akibat adanya hubungan antara bahan ajar dengan persiapan guru adalah:

a. Teori Behavioristik/Teori perilaku.

Teori perilaku Dalam penerapannya atau dalam proses belajar mengajar, teori belajar perilaku sangat bergantung pada beberapa aspek seperti tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, materi pembelajaran, media pembelajaran, dan fasilitas belajar.

Pada kenyataannya, teori belajar aktivis memiliki kekuatan dan kelemahan. Mengetahui dua hal ini akan membantu Anda mendapatkan hasil maksimal dari teori ini. Di bawah ini adalah kekuatan dan kelemahan teori aktivis.

Ada beberapa hal yang perlu diingat ketika menerapkan teori perilaku dalam proses pendidikan dan pembelajaran.

a. Perhatian guru kepada guru sangatlah penting.

b. Lingkungan belajar perlu diperhatikan.

c. Prioritaskan pembangunan perilaku melalui latihan dan pengulangan.

d. Proses pendidikan dan pembelajaran harus bersifat merangsang dan responsif.

B. Teori Kognitif/Teori menghubungkan.

Berdasarkan teori belajar kognitif, belajar adalah proses mengubah persepsi dan pemahaman. Dengan kata lain, belajar tidak harus tentang perubahan perilaku atau sikap yang dapat diamati. Proses belajar mengajar dengan teori kognitif/menghubungkan tidak hanya beroperasi dalam petikan atau fragmen, tetapi melalui proses yang mengalir dan komprehensif.

Teori belajar kognitif lebih menekankan pada proses belajar, bukan hasil belajar. Ada beberapa hal yang perlu diingat ketika menerapkan teori kognitif/Teori menghubungkan dalam proses pendidikan dan pembelajaran.Pembuatan materi pembelajaran hendaknya disusun dalam pola atau logika yang sederhana dan kompleks.

Siswa bukanlah orang dewasa yang sudah paham dan mudah berpikir. Oleh karena itu, guru perlu memberikan instruksi yang sesuai dengan usia siswa. Proses pendidikan dan pembelajaran perlu masuk akal. Untuk mencapai keberhasilan siswa, guru perlu menyadari perbedaan yang ada pada setiap siswa.

C.Teori Konstruktivis/Teori Membangun

Teori Konstruktivis berarti bangunan/membangun. Oleh karena itu, teori belajar konstruktivis merupakan upaya untuk membangun cara hidup budaya modern. Teori pembelajaran ini didasarkan pada pembelajaran kontekstual. Dengan kata lain, orang secara bertahap mengumpulkan pengetahuan dan hasilnya disebarluaskan dalam konteks yang terbatas dan pada waktu yang direncanakan.

Menurut teori konstruktivis, "belajar" mudah dipahami orang, karena orang membangun dan mengembangkan pengetahuan berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Hal ini juga membuat kehidupan manusia menjadi lebih dinamis. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika menerapkan teori konstruktivis/Membangun untuk pendidikan dan pembelajaran. Di kelas lebih baik memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat mereka dalam bahasa mereka sendiri. Siswa diberikan waktu atau kesempatan untuk berbagi pengalaman agar menjadi siswa yang lebih kreatif dan jenaka. Lingkungan pendidikan dan pembelajaran perlu membantu agar siswa dapat belajar secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan ide-ide baru.

Ada beberapa hal yang perlu diingat ketika menerapkan teori konstruktivis dalam proses pendidikan dan pembelajaran.

a). Guru berupaya mempersiapkan dan menyiapkan bahan pelajaran tambahan untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajarannya. Saat mengajar atau belajar, guru perlu tetap santai saat mendengarkan ekspresi wajah siswa yang emosinya kuat dan dalam.

b). Dalam teori ini, guru memegang peranan yang sangat penting sebagai perantara. Artinya guru memperhatikan siswa dan memperbaiki suasana kelas. Ketika seorang guru bertindak sebagai fasilitator, ia harus dapat mengenali dan menerima kelemahannya. Dengan mengetahui diri Anda dan kelemahan Anda, guru akan mengajar dengan tenang.

c). Guru diinstruksikan untuk mengetahui kebutuhan setiap siswa, karena keinginan yang ada pada setiap siswa dapat semakin kuat dan semangat belajarnya.

D. Teori Humanistik/Teori kebebasan.

Humanistik adalah salah satu pendekatan atau aliran dari psikologi yang menekankan kehendak bebas, pertumbuhan pribadi, kegembiraan, Teori belajar humanistik berbeda dengan teori belajar aktivis. Teori belajar kemanusiaan lebih suka melihat perilaku manusia sebagai campuran dari motif yang lebih tinggi atau lebih rendah. Teori belajar aktivis, di sisi lain, melihat motivasi manusia hanya sebagai upaya untuk mencapai fisiologi manusia.

Teori belajar humanistik berfokus pada pembentukan kepribadian, perubahan sikap, analisis fenomena sosial, dan hati nurani yang diterapkan dalam kaitannya dengan mata pelajaran. Dalam teori ini, guru atau pendidik memegang peranan yang sangat penting sebagai fasilitator.

C. KEUNGGULAN BAHAN AJAR DALAM PENYUSUNAN BAHAN AJAR

Dalam mempersiapkan pembelajaran, beberapa teori penting dipahami oleh guru untuk memungkinkan pembelajaran yang efektif, tetapi manfaat mempersiapkan bahan ajar terkait dengan teori pembelajaran. sedang mengerjakan. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan lebih menarik dan berkesan, dan saya tidak pernah bosan dengan materi ajar, sehingga saya memiliki waktu sekaligus mendengarkan penjelasan guru. Itu

Peserta didik akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar secara mandiri di bawah bimbingan berbagai bahan ajar dari pendidik. Mereka dapat memilih waktu belajar yang nyaman bagi mereka. Selain itu, banyak kegiatan tentu akan membantu Anda mencapai tujuan belajar Anda. Siswa akan merasa berguna untuk memperoleh keterampilan yang mereka butuhkan untuk memperoleh.

Kelebihan dan Kekurangannya

Setiap teori belajar memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, setiap guru atau pendidik perlu menemukan teori belajar yang sesuai dengan kepribadian setiap siswa. Memilih teori yang tepat akan memaksimalkan proses belajar mengajar, dan hasil yang dicapai mempengaruhi baik mahasiswa maupun mahasiswa.

Ada sesuatu seperti teori belajar dalam proses pembelajaran. Teori belajar membantu guru dan pendidik menyampaikan dan menyampaikan pengetahuan kepada siswanya. Namun, beberapa guru lebih memilih untuk mengajar berdasarkan pengalaman belajar mereka. Namun, dalam beberapa kasus, guru telah menemukan cara yang andal untuk mengajar dan menyampaikan pengetahuan kepada siswanya, bahkan jika mereka tidak terbiasa dengan teori belajar.


MENYIMPULKAN

Persyaratan khusus untuk mengetahui bahan ajar adalah arah yang jelas untuk teori dan pembahasan, serta penerapan teori yang sebenarnya. Materi yang disusun adalah untuk para pendidik yang berhubungan dengan teori dan aplikasinya, dan materi yang terkandung di dalamnya memberikan umpan balik atas kebenaran teori yang dibahas.

Menyesuaikan informasi dan tugas dengan tingkat awal setiap siswa untuk meningkatkan minat siswa dan menghasilkan informasi baru sebagai bahan penilaian. Antara penyuntingan materi secara sistematis dan tahap perbaikannya dari huruf pertama ke huruf berikutnya. Memformat dan merinci materi sebagai evaluasi dari materi sumber yang disusun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun