Mohon tunggu...
muhamad yahya
muhamad yahya Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

visioner yang tenang dan bebas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Reuni Membawa Malapetaka

23 Juli 2024   22:21 Diperbarui: 23 Juli 2024   22:37 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“tidak ada apa-apa mas.”jawabnya datar

“mas suamimu fa, berbagilah… Apapun itu selagi mas bisa berbuat sesuatu untuk menghilangkan kesedihanmu mas pasti akan melakukannya.”

“jika dengan bersatu dengan danu akan menghilangkan kesedihanku apakah kau juga akan melakukannya?” rintihnya dalam hati.

“ayolah fa.. katakan ada apa?” aku sungguh khawatir melihatnya bersedih.

“aku merasa tidak menjadi istri yang baik, aku masih belum bisa membahagiakanmu”

“ssssstttt… tidak fa, kamu berada di sampingku saja itu sudah lebih dari cukup untuk membuatku bahagia”

kafa masih tertunduk lesu, nampaknya ucapanku tidaklah cukup untuk menghibur kegundahan hatinya.

“mas... apa tidak sebaiknya mass menikah lagi?” perkatan itu keluar dari bibir merona kafa! Ia mengucapkannya dengan lugas tiada unsur keterpaksaan.

“astaghfirulloh kafa, apa yang kamu katakan?!!” jantungku berdebar kencang, aku sama sekali tidak pernah berfikir untuk poligami seumur hidupku.

“ini demi kebaikan kita mas, mas tau sendiri umi selalu menanyakan cucu setiap kali menghubungi mas atau ketika datang kesini. Sedangkan aku masih belum bisa memenuhi kewajiban lahiriyahku padamu. Aku masih belum siap sampai saat ini.”

“aku tidak ingin mengkhianatimu fa. Dari awal kita menikah sampai sekarang aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan menyakitimu, apalagi pologami! Tidak. Tidak. Aku tidak akan pernah menduakanmu”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun