Mohon tunggu...
Muhamad Rizki
Muhamad Rizki Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi saya menonton film, membaca novel dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Susanti dan Angin

22 November 2023   22:10 Diperbarui: 27 November 2023   22:01 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Abang duduk dulu yaa bang, Susanti ambilkan handuk dan buatkan teh biar hangat", Ibu Susanti melangkah ke dalam rumah dan langsung merapihkan belanjaannya di dapur, ia juga mengambilkan handuk dan membuat teh hangat untuk Pak Usep.

Di luar, Pak Usep juga merapihkan Jas Hujannya dan membersihkan motornya dari kotoran lumpur.

"Ini Bang, Minum dulu terus pake handuknya biar hangat" Ibu Susanti menaruh gelas teh dan memberikan handuk kepada Pak Usep.

"Tak Usah repot-repot Neng, abang ikhlas bantu Neng" Pak Usep senyum-senyum saat hendak mengambil gelas teh yang diberikan Ibu Susanti.

Tak lama kemudian, Pak Usep pamit pulang ke Ibu Susanti karena hari sudah malam dan ia juga harus istirahat agar besok kondisinya tidak tumbang karena hujan-hujanan.

"Ini Bang, Cuma segini yang bisa Susanti kasih buat Abang. Makasih banyak yaa bang sudah nganterin Susanti. Kalo ga ada Abang mungkin Susanti belum sampai rumah sekarang" Ibu Susanti tersenyum dan menyodorkan sedikit ongkos untuk Pak Usep.

"Ah, ga usah Neng. Abang ikhlas bener-bener ikhlas nganterin Neng. Doain Abang biar selamat yaa Neng. Kalo butuh tumpangan, ke pangkalan ojek perempatan aja yaa Neng. Assalamualaikum Neng" Pak Usep menolak upah dari Ibu Susanti dan langsung pergi dengan motornya.

"Waalaikumsalam, Hati-hati Bang. Makasih Banyak" Ibu Susanti sambil teriak dan menatap motor Pak Usep di kejauhan, hingga akhirnya Ibu Susanti kembali masuk ke rumahnya.

Saat perjalanan pulang, Pak Usep senang karena telah mengetahui rumah wanita yang ia idamkan sejak lama. Ibu Susanti sering lewat pangkalan ojeknya Pak Usep, namun tak sekalipun Ibu Susanti menumpangi motornya Pak Usep. Untuk pertama kalinya Pak Usep menumpangi penumpang yang sejak dulu ingin sekali ia ajak kenalan.

***

Selama kurang lebih satu bulan, hampir setiap minggu Ibu Susanti menaiki ojek Pak Usep. Tanpa perlu pakai Aplikasi Ojol, Ibu Susanti telah menjadi penumpang tetap bagi Pak Usep. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun