Sore hari saat hujan mulai menyirami bumi, ibu susanti terjebak hujan diantara ruko-ruko sekitaran pasar. Ibu susanti hendak memesan ojol untuk mengantarkannya ke tempat tujuan.Â
Sepuluh menit berlalu, ibu susanti hanya menatap kosong layar hp nya, tidak ada yang mengambil pesanan ojeknya. Hujan semakin deras, petir menyambar disertai gemuruh kencang disekitar pasar, sesekali ibu susanti menatap hpnya, berdoa agar cepat mendapat jemputan.Â
Setengah jam berlalu, ibu susanti mulai gelisah, dan sudah mulai pasrah, ia pun berjalan menerobos hujan agar segera cepat datang ke rumah.
Tak lama setelah ibu susanti berjalan dengan menutupi kepalanya oleh kantong plastik hitam, datanglah seorang laki-laki untuk menawarkan bantuan, Â ia menawarkan tumpangan kepada Ibu Susanti, laki-laki tersebut memakai jas hujan.Â
Ibu Susanti menepi di halte, menerima bantuan dari seorang laki-laki yang hendak membantunya. Ibu susanti mulai mengenakan jas hujan yang diberikan oleh laki-laki itu, ia juga mulai merapihkan barang belanjaannya lalu menaikan ke atas jok motor laki-laki itu.
Mereka berdua berjalan melewati derasnya hujan, genangan air mulai menyirami jalanan saat motor mereka berlari kencang. Tiba di persimpangan, lampu merah menyala terang, hujan mulai reda dan awan gelap mulai hilang. Ibu susanti bertanya kepada laki-laki di depannya,
"Nama abang siapa?"
"Nama Abang Usep, Neng"
"Abang ojol?"
"Iya, tapi berhubung sedang hujan dan tak ada pesanan, yasudah siapa aja abang angkut Neng, sekali kali membantu ya neng, kan pahala".