Mohon tunggu...
Muhamad Ridwan
Muhamad Ridwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 teknik sipil di Universitas Muhammadiyah Mataram semester 7

Saya memiliki Hobi menikmati gunung dan tidak suka keramaian. Saya benci keributan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kota Panggung Dramatis: Ketidakadilan Tersembunyi di Balik Gemerlap Kemajuan

5 Februari 2024   23:55 Diperbarui: 6 Februari 2024   00:01 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kota cerdas" disuarakan tanpa otak,

Gedung pintar tak memberi solusi pada kebingungan hidup kaum miskin.

Senja tiba, kota panggung dramatis,

Pemerintah meninggalkan jejak kekecewaan di hati.

Kritik bukan ketidaksetiaan, seruan keadilan terdengar,

Topeng penuh janji palsu, kaum miskin berharap terlepas.

Kota simbol kemegahan, bukan hanya fisik,

Tempat semua warga hidup layak, bukan panggung dramatis.

Kaum miskin merantau, menanti hari,

Pemerintah hentikan pertunjukan politik, fokus pada kesejahteraan seluruh rakyat, bukan sekadar berpura-pura.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun