Dalam Kalabendhu, ketika korupsi dan keserakahan merajalela, Ranggawarsita menggambarkan konsekuensi dari lemahnya moral pemimpin. Era ini menunjukkan kegelapan dan penderitaan akibat pemimpin yang tidak lagi memperhatikan rakyat. Situasi ini adalah pelajaran penting untuk memperbaiki budaya kepemimpinan yang berintegritas, karena ketidakadilan yang dibiarkan merusak masyarakat. Di Indonesia, korupsi di kalangan pejabat sering menimbulkan efek berantai yang merugikan banyak pihak. Kalabendhu menegaskan pentingnya pemimpin yang adil demi kesejahteraan rakyat.
Dengan tema transisi nilai dalam setiap era, Ranggawarsita menunjukkan bahwa perubahan positif memerlukan upaya bersama. Bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga hukum untuk mengatasi korupsi; seluruh masyarakat perlu menghidupkan norma etika dan menerapkannya. Sikap tegas masyarakat terhadap korupsi bisa mengurangi toleransi pada perilaku ini dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Sebagai cermin, karya Ranggawarsita menawarkan perspektif untuk merenungkan dampak jangka panjang ketidakadilan dan korupsi yang menghancurkan kesejahteraan sosial. Dengan memahami pesan Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu, masyarakat Indonesia diharapkan dapat mengambil langkah menuju perbaikan moral yang berkelanjutan demi masa depan yang lebih adil dan sejahtera.
Karya-karya Ranggawarsita seperti Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu memberikan wawasan mendalam tentang dinamika sosial dan moralitas yang masih relevan dalam konteks Indonesia saat ini, terutama mengenai isu korupsi. Pandangan-pandangan ini mengajak kita untuk bercermin dan bertindak dalam mencegah dan memerangi korupsi, bukan hanya sebagai masalah hukum, tetapi juga sebagai tantangan moral.Â
* Â Darma, Budi. Karya Ranggawarsita: Refleksi dari Zaman Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu. Jakarta: Pustaka Jaya, 2008.
* Â Lubis, Nina Herlina. Budaya Korupsi di Indonesia: Refleksi Sejarah dan Solusi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2015.
* Â Moedjanto, G. Keruntuhan Keraton Jawa dan Tantangan Sosial. Yogyakarta: LKiS, 1994.
* Â Soebadio, Haryati. Mysticism in Java: Ideals of Moral and Social Order. Leiden: KITLV Press, 1979.