Saat korupsi merajalela, kita seolah menyaksikan Kalabendhu, di mana ketidakadilan terjadi karena para pemimpin mengabaikan tanggung jawab moral mereka. Ini menggambarkan kondisi Indonesia yang sering kali diwarnai skandal korupsi pejabat tinggi, aparat penegak hukum, bahkan anggota legislatif. Setiap skandal ini tidak hanya melanggar hukum tetapi juga mengikis kepercayaan publik pada integritas institusi. Dengan demikian, karya Ranggawarsita menjadi relevan sebagai pengingat akan dampak buruk dari ketidakadilan yang dibiarkan terus berkembang.
Dalam konteks Indonesia, karya-karya Ranggawarsita menunjukkan bahwa korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum tetapi mencerminkan moralitas yang rusak. Di Katatidha, Ranggawarsita menggambarkan masyarakat yang kehilangan arah, kondisi yang mirip dengan situasi krisis etika di Indonesia di mana korupsi sering dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Ini menunjukkan bahwa masalah ini tidak hanya berakar pada individu atau kelompok tetapi pada masyarakat yang permisif terhadap pelanggaran moral. Melalui simbolisme, Ranggawarsita menyoroti dampak dari pergeseran nilai ini dan menunjukkan bagaimana masyarakat bisa terjebak dalam lingkaran ketidakadilan.
Ranggawarsita juga memberikan peringatan bahwa tanpa upaya memperbaiki moral, masyarakat akan terus menghadapi kehancuran, yang di era modern dapat diartikan sebagai kegagalan membangun pemerintahan yang bersih dan adil. Kalabendhu menegaskan pentingnya pemimpin berintegritas, karena tanpa mereka, masyarakat akan jatuh ke dalam "zaman kegelapan." Pesan ini relevan dengan upaya Indonesia memberantas korupsi, di mana setiap pelanggaran etika berdampak langsung pada rakyat.
Secara keseluruhan, karya-karya Ranggawarsita memberikan perspektif mendalam mengenai dampak jangka panjang dari korupsi yang dibiarkan berkembang, memperlihatkan bahwa kebobrokan moral adalah ancaman besar bagi kesejahteraan masyarakat. Pesan ini mengajak kita untuk membangun kembali nilai luhur agar masyarakat bisa bebas dari korupsi dan terhindar dari "zaman kegelapan" seperti Kalabendhu.
Â
Bagaimana Refleksi Karya-Karya Ranggawarsita Menjadi Cermin Fenomena Korupsi di Indonesia
HOW
Karya-karya Ranggawarsita, terutama Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu, berperan sebagai cermin yang membantu kita memahami dan menanggapi korupsi di Indonesia. Setiap era dalam karya Ranggawarsita memuat pesan simbolis yang relevan dengan situasi modern, menunjukkan bahwa korupsi adalah krisis moral yang perlu refleksi dari seluruh lapisan masyarakat.
Dalam Katatidha, Ranggawarsita menggambarkan masyarakat yang kebingungan dan kehilangan arah. Hilangnya norma dan aturan sosial ini menunjukkan betapa mudahnya sebuah bangsa terjatuh ke dalam krisis ketika nilai moral mulai luntur. Saat masyarakat mulai permisif atau menganggap korupsi wajar, lingkungan menjadi semakin rentan. Peringatan ini mengajak masyarakat Indonesia untuk memahami pentingnya moralitas dalam menjaga stabilitas sosial. Tanpa moralitas yang kuat, bangsa rentan jatuh dalam krisis berkepanjangan.