Kondisi Sosial-Ekonomi:
Faktor-faktor sosial-ekonomi seperti kemiskinan, kurangnya akses ke layanan kesehatan, dan ketidaksetaraan gender dapat mempengaruhi partisipasi siswa dan kualitas pendidikan.
Keberagaman Kultural dan Bahasa:
Daerah pedalaman seringkali memiliki keberagaman kultural dan bahasa. Kurikulum harus mampu mempertimbangkan keragaman ini agar relevan dan dapat diterima oleh masyarakat setempat.
Upaya kolaboratif antara pemerintah, komunitas lokal, dan pihak-pihak terkait dapat membantu mengatasi hambatan-hambatan ini dan memastikan keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka di daerah pedalaman.
Kesimpulan
Kesimpulan dari artikel "Faktor-Faktor yang Menghambat Penerapan Kurikulum Merdeka di Pedalaman" menunjukkan bahwa implementasi kurikulum merdeka di daerah pedalaman dihadapi oleh sejumlah tantangan. Beberapa faktor seperti keterbatasan akses infrastruktur, kurangnya sumber daya manusia yang berkualifikasi, serta ketidaksesuaian kurikulum dengan realitas lokal menjadi hambatan utama. Solusi yang holistik dan berkelanjutan perlu ditemukan untuk mengatasi kendala-kendala ini dan memastikan pendidikan merdeka dapat benar-benar memberikan manfaat di seluruh lapisan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H