Mohon tunggu...
Muhamad Nur Ramadhan
Muhamad Nur Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi : bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterampilan Berbahasa Produktif

1 Desember 2023   08:38 Diperbarui: 1 Desember 2023   08:40 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterampilan Menulis
Pengertian Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Banyak ahli telah mengemukakan pengertian menulis. 

Menurut pendapat Saleh Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan. Menurut Ahmad Rofi'uddin dan Darmiyati Zuhdi (1999:159), keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahas tulis.

Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3), keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain. Sedangkan menurut Byrne (Haryadi dan Zamzani, 1996: 77), keterampilan menulis karangan atau mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat yang dirangkai secara utuh dan jelas sehingga dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.
Menurut pendapat Burhan Nurgiyantoro (2001: 273), menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa.

Atar Semi (1993: 47), mengartikan keterampilan menulis sebagai tindakan memindahkan pikiran dan perasaan ke dalam bahasa tulis dengan menggunakan lambang-lambang. Senada dengan pendapat tersebut, menurut Harris (Ahmad  Rofi'uddin dan Darmiyati Zuhdi, 1999: 276) keterampilan menulis diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk menyatakan ide, pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunaan bahasa tulis. Menulis merupakan aktivitas pengekpresian ide, gagasan, pikiran atau perasaan ke dalam lambang-lambang kebahasaan. Sedangkan menurut Suparno dan Mohammad Yunus (2008: 1.3), menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan mengunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya. Dalam komunikasi tulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat yaitu (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) isi tulisan atau pesan, (3) saluran atau medianya berupa tulisan dan (4) pembaca sebagai penerima pesan.

Menurut The Liang Gie (2002:3), keterampilan menulis adalah keterampilan dalam pembuatan huruf, angka, nama, suatu tanda bahasa apapun dengan suatu alat tulis pada suatu halaman tertentu. Sedangkan mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik.

Tujuan Keterampilan Menulis
Dapat kita artikan menulis itu alat komunikasi dengan sesamasecara tidak langsung. Karena tulisan itu tidak akan pernah termakanoleh zaman meskipun orang menulis telah maninggal tulisan itu kelakakan ada yang membaca bahkan mempublikasikan. Menurut Hartig dalam Tarigan (2008:25-26), menyebutkan menulis mempunyai tujuan yaitu penugasan, altruistic, persuasive, informasi, pernyataan diri, kreatif, dan pemecahan masalah.
Sebegitu pentingnya menulis karena kita dapat mencurahkan segala pikiran kita, menambah wawasan dan irformasi untuk terus berkembang dan berfikir maju. Yang kemudian kita bisa memecahkan beberapa masalah yang terjadi  seputar yang dapat kita fahami. Sedangkan menurut tarigan (2008:7) menyimpulkan ada empat tulisan yang baik.
a. Jelas
b. Kesatuan dan organisasi
c. Ekonomis
d. Pemakaian bahasa dapat diterima
Dalam menulis sendiri banyak tujuan dan fungsi sesuai dengan penulis itu sendiri, yang kemudian memunculkan perbedaan dalam menulis antara satu dengan yang lain.
Menulis adalah aktivitas yang mempunyai tujuan. Tujuan menulis dapat bermacam-macam, tergantung pada ragam tulisan. Secara umum, tujuan menulis dapat dikategorikan sebagai berikut :
Memberitahukan atau Menjelaskan
Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau menjelaskan sesuatu biasa disebut dengan karangan eksposisi.
Meyakinkan atau Mendesak
Tujuan tulisan terkadang untuk meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis benar sehingga penulis berharap pembaca mau mengikuti pendapat penulis.  
Menceritakan Sesuatu
Tulisan yang bertujuan untuk menceritakan suatu kejadian kepada pembaca disebut karangan narasi.
Mempengaruhi Pembaca
Tujuan sebuah tulisan terkadang untuk mempengaruhi atau membujuk pembaca agar mengikuti kehendak penulis.
Menggambarkan Sesuatu
Sebuah tulisan digunakan untuk membuat pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sesuatu yang diceritakan penulis dalam tulisannya.
Sedangkan menurut Suparno dan Mohamad Yunus, tujuan yang ingin dicapai seorang penulis bermacam-macam sebagai berikut.
a. Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar.
b. Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan.
c. Menjadikan pembaca beropini.
d. Menjadikan pembaca mengerti.
e. Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan.
Membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang dikemukakan seperti nilai kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusiaan dan nilai estetika.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah agar pembaca dapat mengetahui, mengertidan memahami nilai-nilai dalam sebuah tulisan sehingga pembaca ikut berekspresi, berpikir, berpendapat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan isi tulisan. Yang kemudian dapat membawa kepada perubahan yang baik dimasa yang akan datang.

Manfaat Keterampilan Menulis
Manfaat menulis menurut Sabarti Akhadiah (dalam Kartimi 2006: 5) sebagai berikut :
1. Mengetahui potensi diri dengan dan kemampuan serta pengetahuan kita tentang topik yang dipilih. Dengan mengembangkan topik itu kita dipaksa berpikir, menggali pengetahuan, dan pengalaman yang tersimpan dalam diri.
2. Dengan mengembangkan berbagai gagasan kita terpaksa bernalar,menghubung-hubungkan, dan membandingkan fakta-fakta yang tidak pernah kita lakukan kalau kita tidak menulis.
3. Lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Dengan demikian, kegiatan menulis dapat memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan.
4. Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara sistematik serta mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian, setiap permasalahan yang semula samar-samar akan menjadi lebih jelas.
5. Melalui tulisan, kita dapat menjadi peninjau dan penilaian gagasan kita. secara obyektif.
6. Lebih mudah memecahkan masalah dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih konkrit.
7. Dengan menulis, kita menjadi aktif berpikir sehingga kita dapat menjadi penemu sekaligus pemecah masalah. Bukan hanya sekedar penerima informasi yang pasif.
8. Membiasakan kita berpikir dan berbahasa secara tertib.
Selain manfaat menulis di atas, Hernowo (2004: 51) mengungkapkan bahwa menulis dapat digunakan untuk menyibak atau mengungkapkan diri. Dengan menulis seseorang bukan hanya akan menyehatkan fisik dan mental tetapi juga dapat mengenali detail-detail dirinya.
Dari beberapa manfaat menulis yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa menulis bermanfaat untuk mengetahui kemampuan diri dengan aktif berpikir dalam menuangkan ide dan gagasan kedalam sebuah tulisan, menambah wawasan dan informasi, menumbuhkan keberanian dan kreatifitas.

Kesimpulan
Menurut Nurgiyantoro (1995:276) berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan manusia dalam kehidupan berbahasa, yaitu setelah aktivitas mendengarkan. Pendapat lain mengemukakan, "Berbicara adalah keterampilan memproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan, perasaan, dan keinginan pada orang lain."
Faktor penunjang keterampilan berbicara : faktor kebahasaan, faktor nonkebahasaan. Faktor penghambat keterampilan berbicara : faktor fisik, faktor media, faktor psiklogis.
Tujuan manusia berbicara antara lain : Mengekpresikan pikiran, perasaan, imajinasi, gagasan, ide, dan pendapat. Memberikan respon atas makna pembicaraan dari orang lain. Ingin menghibur orang lain. Menyampaikan informasi.
Keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik.
Tujuan menulis adalah agar pembaca dapat mengetahui, mengertidan memahami nilai-nilai dalam sebuah tulisan sehingga pembaca ikut berekspresi, berpikir, berpendapat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan isi tulisan. Yang kemudian dapat membawa kepada perubahan yang baik dimasa yang akan datang.
Menulis bermanfaat untuk mengetahui kemampuan diri dengan aktif berpikir dalam menuangkan ide dan gagasan kedalam sebuah tulisan, menambah wawasan dan informasi, menumbuhkan keberanian dan kreatifitas.

Daftar Pustaka
Aryati, E. (2015). Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII di MTS Tarbiyah Islamiyah di Kabupaten Rejang Lebong. Diksa: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2), 95-105.
Ilham, M., & Wijiati, I. A. (2020). Keterampilan Berbicara: Pengantar Keterampilan Berbahasa. Lembaga Academic & Research Institute.
Soeparno dan Mohamad Yunus. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Setyonegoro, A. (2013). Hakikat, alasan, dan tujuan berbicara (dasar pembangun kemampuan berbicara mahasiswa). Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 2(2).
Tarigan, H. G. (1986). Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa.
Tarigan, H. G. (1986). Menulis: sebagai suatu keterampilan berbahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun