Mohon tunggu...
Muhamad Nur Ramadhan
Muhamad Nur Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi : bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterampilan Berbahasa Produktif

1 Desember 2023   08:38 Diperbarui: 1 Desember 2023   08:40 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat ekspresif dan produktif lisan. 

Dikatakan produktif karena orang yang berbicara (pewicara) dituntut untuk menghasilkan paparan secara lisan yang merupakan cermin dari gagasan, perasaan, dan pikiran yang disampaikan kepada orang lain.

Dapat dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik,  psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik.

Faktor Penunjang Dan Penghambat Keterampilan Berbicara
Faktor Penunjang
Kemampuan berbicara seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu penguasaan kebahasaan dan non kebahasaan. Kedua faktor tersebut akan dijelaskan berikut ini.
Faktor Kebahasaan
Faktor kebahasaan yang terkait dengan keterampilan berbicara antara lain :
Ketepatan pengucapan atau pelafalan bunyi.
Penempatan tekanan, nada, jeda, intonasi dan ritme.
Pemilihan kata dan ungkapan yang baik.
Ketepatan susunan kalimat.
Faktor Non Kebahasaan
a. Sikap yang tenang, wajar dan tidak kaku.
b. Pandangan diarahkan kepada lawan bicara.
c. Kesediaan menghargai pendapat orang lain.
d. Kesediaan mengkoreksi diri sendiri.
e. Keberanian mengemukakan dan mempertahankan pendapat.
f. Gerak-gerik dan mimik yang tepat.
g. Kenyaringan suara.
h. Kelancaran.
i. Penalaran dan relevansi.
j. Penguasaan topic.

Faktor Penghambat
Ada kalanya proses komunikasi mengalami gangguan yang mengakibatkan pesan yang diterima oleh pendengar tidak sama dengan apa yang dimaksudkan oleh pembicara. Tiga faktor penyebab gangguan dalam kegiatan berbicara, yaitu :
a. Faktor fisik, yaitu faktor yang ada pada partisipan sendiri dan faktor yang berasal dari luar partisipan.
b. Faktor media, yaitu faktor linguitisk dan faktor nonlinguistik, misalnya lagu,irama, tekanan, ucapan, isyarat gerak bagian tubuh, dan
c. Faktor psikologis, kondisi kejiwaan partisipan komunikasi, misalnya dalamkeadaan marah, menangis, dan sakit.

Tujuan Keterampilan Berbicara
Berbagai alasan mengapa manusia berbicara. Dari ilustrasi peristiwa berbicara yang telah dikemukakan, dapat dikemukakan beberapa alasan mengapa manusia berbicara. Mengapa manusia berbicara dapat dilihat dari tujuan berbicara. Terdapat beberapa tujuan manusia berbicara antara lain :
a. Mengekpresikan pikiran, perasaan, imajinasi, gagasan, ide, dan pendapat.
b. Memberikan respon atas makna pembicaraan dari orang lain.
c. Ingin menghibur orang lain.
d. Menyampaikan informasi.
e. Membujuk atau mempengaruhi orang lain.

Berbicara dengan tujuan mengekspresikan pikiran, perasaan gagasan, ide, dan pendapat adalah bentuk berbicara yang disebabkan dorongan dari internal individu. Berbicara seperti ini sifatnya personal, artinya manusia memiliki berbagai alasan yang melatarbelakangi timbulnya ide maupun gagasan yang muncul.

Sedangkan berbicara dengan tujuan memberikan respon atas pembicaraan orang lain adalah kegiatan berbicara yang disebabkan rangsangan dari luar. Respon tersebut berwujud persetujuan atas makna pembicaraan orang lain, namun dapat juga berupa penolakan. 

Berbicara memberikan respon dalam bentuk persetujuan dapat dilakukan dengan mengungkapkan pendapat yang sama.
Menghibur orang lain diartikan keinginan untuk merubah isi hati dan pikiran orang agar terhibur. Orang sedang sedih, gembira, atau senang adalah ekspresi yang dapat dilihat dan dikenali ciri-cirinya. Orang yang berhadapan dalam situasi ini memerlukan rangsangan dari luar. 

Rangsangan tersebut berupa informasi pembicaraan yang bersifat menyenangkan.

Berbicara dengan tujuan menyampaikan informasi kepada orang lain memiliki kemiripan dengan berbicara yang didasari mengekspresikan pikiran, ide, maupun pendapat. Perbedaan yang paling mendasar terletak pada sumber pembicaraan. Sumber pembicaraan untuk menyampaikan informasi dapat berasal dari dalam dirinya, maupun berasal dari sumber lain.
Membujuk adalah mempengaruhi orang lain agar mengikuti pemikiran maupun pendapat yang sama dengan pembicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun