Mohon tunggu...
Muhamad Novianto
Muhamad Novianto Mohon Tunggu... Freelancer - cuma bisa nulis

learning is a reality

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam Itu Dingin

19 Maret 2024   00:02 Diperbarui: 19 Maret 2024   00:14 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dari atas ranjang, susan tersenyum dan berbicara kepada anaknya kalau ia akan menemui ayahnya. Bersama dengan dua perawat yang membantu jani. Pintu ruang jenazah terbuka. Jani membawa susan tepat di sebelah jenazah malik. Susan tersenyum melihat anaknya. Susan bertanya kepada malik bahwa anaknya telah lahir. 

Susan bertanya kepada malik mengenai nama yang pantas untuknya. Susan membangunkan tubuhnya dan meminta bantuan jani untuk mendekatkannya sejajar dengan malik. Susan menginginkan malik melihat dengan jelas paras anaknya yang serupa dengannya. Dua perawat menahan tangis tanpa henti melihat susan berbicara pada suaminya yang telah meninggal. Susan meletakkan anaknya di lengan malik. Ia menginginkan malik menyentuh dan melihat anaknya. Susan menghadapkan tubuhnya ke arah malik dengan senyum dan air mata yang tidak berhenti membanjiri wajahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun