Mohon tunggu...
Muhamad Misbakhudin
Muhamad Misbakhudin Mohon Tunggu... -

seorang pencari yang tengah menelusuri diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keroncong Juni

21 Januari 2016   16:00 Diperbarui: 21 Januari 2016   16:09 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mendengarkan irama keroncong

saat malam terasa bolong

di sudut yogya

hujan menggeliat

menolak lupa

pada khianat

setelah konvoi knalpot

bikin pekak telinga

arak-arakan siapakah

yang terus menebar dusta?

 

aku mereguk sisa kopi hitam

dan entah mengapa aku ingat kamu

ingat tahun-tahun yang riuh oleh debu

saat bedil dan batu

campuh di jalan-jalan

kita menyaksikan tubuh-tubuh bertumbangan

 

sebaris irama keroncong

dan aku masih ingat

saat aku ingin menuliskan graffiti I love you

tanganku yang gemetar justru menyemprot

: orde asu!!!

dan kau menangis

menyaksikan malam yang dipenuhi teriakan

hingga gang-gang tempat kita berciuman

disesaki gas air mata dan amis darah

 

lantas bertahun-tahun kita terpisah

membawa lusuh lembar sejarah

mungkin kamu pernah merasa rindu

sementara aku masih menyimpan alamatmu

meski lampu-lampu terus menengkari malam

dan bayang-bayang hitam tumbuh

di tembok-tembok

menjadi poster dan reklame

yang membujuk jelata

agar memberi suara pada pendusta

 

segelas kopi tandas

aku ingin sekali bergegas

mampir ke rumahmu

namun tak seorang pun tahu

jalan ke alamatmu

tiba-tiba kurasakan

seisi kota beku

ada lirik yang terhenti

di tengah lagu

 

Yogyakarta, 25 juni 2014

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun