(17/03/2023)-Â Belajar ibaratnya seperti menyimpan aset kelak ketika dewasa ya ungkapan ini tidak salah karena memang dari pembelajaran yang kita dapatkan selama hidup ini merupakan aset-aset yang tidak ternilai.
Banyak anggapan bagi sebagian orang bahwa aset hanya bersifat material saja, padahal lebih dari itu ilmu justru aset yang sesungguhnya karena tidak akan habis dimakan oleh waktu.
Melihat realitas sekarang, sulit rasanya memberikan pembelajaran yang berbasis konvensional tanpa menambah inovasi diajarkan kepada anak-anak yang notabenenya sudah melek teknologi seperti gadget.
Di Indonesia sendiri, masih banyak ditemukan guru-guru atau juga dosen yang masih mengandalkan buku cetak, papan tulis tanpa menggunakan in focus ( proyektor) atau teknologi terkini sehingga membuat pelajar dan mahasiswa enggan belajar secara benar.
Salah satu pembelajaran yang dianggap paling membosankan oleh hampir sebagian besar generasi muda sejak jenjang sekolah dasar tentunya adalah belajar sejarah.
Pembelajaran sejarah selalu dianggap membosankan, kuno dan ketinggalan zaman padahal sangat penting untuk dipelajari karena manfaatnya sangat luas.
Lantas bagaimana supaya belajar sejarah tidak lagi menjadi satu momok yang menyeramkan ini 6 tips belajar sejarah yang tidak membosankan bagi guru dan dosen.
1. Tayangkan Audiovisual
Dibandingkan dengan tulisan-tulisan yang sifatnya statis misalnya sebuah buku cetak yang sudah muncul sebagai media pembelajaran sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu tentu akan kurang diminati oleh pemuda dan pemudi zaman now.
Mereka lebih suka tayangan yang sifatnya menarik dalama hal ini seperti tayangan berbasis audiovisual. Para guru atau dosen sejarah bisa memanfaatkan sejumlah video gratis yang tersedia di berbagai platform digital seperti YouTube agar pembelajaran sejarah jadi lebih hidup.