Akses terhadap pendidikan juga harus diperluas untuk mencakup penyandang disabilitas. Pelajaran agama harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka, termasuk menyediakan sumber daya yang dapat diakses dan metode pengajaran yang inklusif. Hal ini memungkinkan semua anak terlepas dari kemampuan fisik atau mentalnya, Menerima pendidikan agama yang terbaik.
6. Teknologi dalam Pendidikan Agama
a. Digitalisasi Pembelajaran
 emanfaatan teknologi dalam pendidikan agama Islam membuka banyak peluang terjadinya pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif. Dengan platform pembelajaran online, siswa dapat mengakses bahan belajar dari mana saja, dan dengan cara yang berbeda. Kursus online, video pembelajaran, dan forum diskusi online dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan memfasilitasi pembelajaran kolaboratif.
b. Tantangan Keamanan dan Validitas Konten
 Namun penggunaan teknologi juga menimbulkan tantangan, seperti keamanan data kepemilikan konten. Salah satu tantangan terbesarnya adalah memastikan keakuratan dan konsistensi apa yang diajarkan dalam ajaran Islam. Oleh karena itu, perlu adanya verifikasi dan validasi konten yang ketat untuk mencegah penyebaran informasi yang menyesatkan.
c. Pelatihan untuk Penggunaan Teknologi
 Guru juga harus menerima pelatihan dalam penggunaan teknologi pendidikan agar mereka dapat mengintegrasikan alat digital kedalam pengajar secara efektif dalam pengajaran. Dengan cara ini, mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk mendukung tujuan pendidikan agama dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih berkesan.
7. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Agama
a. Pentingnya Keterlibatan Orang Tua
 Keterlibatan orang tua dalam pendidikan agama anak sangatlah penting. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang orang tuanya aktif terlibat dalam pendidikan agama cenderung memiliki pemahaman yang lebihmemahami agamanya. Sekolah hendaknya mengembangkan program yang melibatkan orang tua, seperti seminar atau workshop, untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang akan pentingnya pendidikan agama.